“ Sistem Hormon “
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan
Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dalam bidang studi Biologi Umum yang bertemakan “ Sistem Hormon”
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional.
Atas semua ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional.
Atas semua ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Sumenep,
15 juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................1
KATA PENGANTAR
.........................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
..........................................................................4
B. Rumusan Masalah
.....................................................................4
C. Tujuan Penulisan .......................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Apa
yang di maksud dengan sistem hormon...............................5
B. Apa
saja jenis-jenis kelenjar hormon pada
manusia...................6
C. Apa
akibat gangguan pada sistem hormon..................................9
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................14
SOAL DAN JAWABAN.......................................................................15
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
masalah
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan")
adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme
multiselular, termasuk tumbuhan. Makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat
irreversible (tidak dapat balik) karena adanya penambahan substansi termasuk di
dalamnya ada perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang
bersifat kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat
perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah
berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa.Tumbuhan juga mengalami
pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya batang, akar dan
sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah salah satu perkembangan yang
dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti
lebih lanjut sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu
sendiri. Kalau kita amati, pada saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga
sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan buahnya. Sebenarnya apa yang
mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas baru
pada tumbuhan tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan sistem hormon?
2.
Apa
saja jenis-jeniskelenjar hormon pada
manusia?
3.
Apa
akibat gangguan pada sistem hormon?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Untuk
mengetahui apa yang di maksud dengan system hormon.
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis kelenjar hormone pada manusia.
3.
Untuk
mengetahui akibat gangguan pada system hormon.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Hormon
Hormon
berasal dari kata homaein yang
berarti menggiatkan atau memacu. Hormon di bentuk pada suatu kelenjar, akan tetapi
menunaikan fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormon di hasilkan oleh kelenjar
endokrin dan masuk pada system peredaran darah.Hormone merupakan senyawa
protein atau senyawa steroid.
Di
dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, keseimbangan interna reaksi terhadap stress, serta
tingkah laku. Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit di perlukan, akan
tetapi mempunyai pengaruh yang sangat luas.
Hormone
di keluarkan sebagai respons atas rangsangan saraf secara langsung kepada
kelenjar yang cocok. Contohnya, sekresi adrenalin dan medula adrenal terjadi
karena stimulas dari system saraf simpatetik atau karena adanya substansi
tertentu dalam darah, misalnya:
1.
Hasil-hasil
metabolism, contohnya lepasnya insulin dari pancreas distimulasi oleh tingginya
glukosa dalam darah.
2.
Hormon
lain yang di sekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.
Hormon
beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein
akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya
adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan
perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada
banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon
lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular.Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon
dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh
hewan.Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga
jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung
dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel
target.Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain,
terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar
lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan
hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim
impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya
masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam
tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer
hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem
dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu
yang menghasilkan hormon.Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti :
metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon mengatur
aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.Pengaruh
hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan
beberapa tahun.Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang
dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk
kedalam pembuluh darah.Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah
ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu.Meskipun semua hormone
mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel atau
jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang
terpengaruh hormon tersebut.
B.
Jenis-jenis
Kelenjar Hormon pada Manusia
1.
Kelenjar
Hipofisis (pituitari)
Kelenjar hipofisis terdapat pada
lekukan tulang selatursika di bagian tegah tulang baji.Ukurannya kurang lebih
sebesar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior (depan),intermediet (tengah), dan posterior (belakang). Lobus intermidiet
terdapat dalam kelenjar pituitari bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya
merupakan sisa saja.
Meskipun berukuran kecil,
hipofesis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga sering
di sebut master of glands.
Berikut ini akan di bahas tentang
kelenjar hipofesis bagian anterior, posterior, da intermediet.
a.
Kelenjar
Hipofesis Anterior
Kelenjar hipofesis anterior
merupakan penghasil hormon yang paling beranika ragam dan mempengaruhi
bermacam-macam organ.
Hormon di perlukan dalam jumlah
tertentu. Jika produksi suatu hormon kurang
atau berlebihan akan membawa akibat yang tidak di inginkan. Misalnya jika
produksi hormon somatotrof terlalu berlebihan (hipersekresi) akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Apabila hipersekresi hormon somatotrof terjadi di usia dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan ujung-ujung tulang kea rah samping(akromegali). Sebaliknya, jika produksi hormon somatotrof terlalu
sedikit (hiposekresi) maka akan menyababkan terhambatnya pertumbuhan atau
kekerdilan (dwarfisme).
b.
Kelenjar
hipofesis posterior dan intermediet
Hipofisis bagian tengah hanya
menghasilkan melanocyte stimulating
hormone (MSH).MSH mempengaruhi warna kulit individu.
2.
Kelenjar
Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di
otak bagian atas.Hingga saat ini belum dapat di ketahui dengan pasti hormon
yang di hasilkan dan pengaruhnya.
3.
Kelenjar
Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid adalah kelenjar
yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua
lobus. Hormon terpenting yang di sikresikan kelenjar tiroid adalah
tiroksin.Tiroksin terdiri dari asam amino yang mengandung yodium.
Hipertiroid (kelebihan produksi
hormone tiroid) menyebabkan gejala hipermetabolisme atau di sebut juga morbus basedowi dengan tanda-tanda yaitu
gugup, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, mulut ternganga, dan mata
lebar (eksoftalmus).Hipotiroid
(kekurangan hormon tiroid) sebelum dewasa menyebabkan kretinisme (kerdil), penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan
fisik dan mental yang normal.Hipotiroid pada orang dewasa menyebabkan
miksedema, dengan gejala laju metabolism rendah, berat badan berlebihan, bentuk
badan menjadi kasar, dan rambut rontok.
4.
Kelenjar
Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
Kelenjar ini mensekresikan hormon
yang di namakan parathormon
(PTH).Kelenjar anak gondok terdiri dari empat struktur kecil yang menempel di
permukaan belakang kelenjar tiroid.Peranan hormon ini adalah untuk metabolism
kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+).
Hipoparathormon (kekurangan
parathormon) menyebabkan gejala kekejangan otot, sedangkan hiperparathormon
menyebabkan kelainana pada tulang, seperti rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah.Selain
itu, kelebihan Ca2+ yang apabila diekskresikan dalam air seni
bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal.
5.
Kelenjar
Timus
Kelenjar ini merupakan kelenjar
penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak
berfungsi lagi.
6.
Kelenjar
Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Kelenjar adrenal adalah dua
struktur kecil yang terletak di atas tiap ginjal. Kelenjar ini kaya akan
persediaan darah. Baik secara anatomi atupun fungsional, kelenjar itu terdiri
dari dua bagian yang berbeda.Bagian luar di sebut korteks adrenal dan bagian
dalam di sebut medulla adrenal.Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin).Adrenalin
berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan
darah dan denyut jantung meningkat, mengubah glikogen (gula otot) menjadi
glukosa (gula darah). Bersama hormon insulin (secret dari kelenjar pancreas),
adrenalin mengatur kadar gula dalam darah sampai 0,1 persen.
Bagian korteks (bagian luar)
mensekresikan hormon kortin (kortison dan deoksikortison). Kekurangan hormon
ini menyebabkan penyakit Addison, yang gejalanya antara lain tekanan darah
rendah dannafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada
penderita.
7.
Kelenjar
Langerhans (Pancreas)
Pulau-pulau Langerhans adalah
sekelompok sel yang tersebar di seluruh pankreas dan kaya akan pembuluh darah.
Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin berfungsi
mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga
mengurangi kadar gula dalam darah. Glucagon berfungsi mengubah glikogen menjadi
glukosa. Kekurangan hormon insulin dapat menagakibatkan diabetes mellitus
(kencing manis) akibat kenaikan kadar gula dalam darah.
8.
Kelenjar
Kelamin
Testis meupakan kelenjar kelamin
laki-laki yang mengandung sel leydig.Sel-sel
leydig menghasilkan hormone testoteron
yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder pada laki-laki.Misalnya suara
menjadi besar, dada bertambah bidang, tumbuhnya rambut pada daerah-daerah
terentu (kumis, janggut, cambang). Di samping itu, testosterone juga
mempengaruhi proses spermatogenesis.
Ovarium adalah kelenjar kelamin
wanita yang mensekresi hormon estrogen
dan progesterone.Kedua hormon ini
berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder pada wanita.Misalnya
membesarnya payudara dan pinggul, serta di mulainya menstruasi.
9.
Kelenjar
Pencernaan
Kelenjar pada lambung
menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar pada usus
memproduksi hormon sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pancreas
dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi getah empedu.
C.
Akibat
Gangguan pada Sistem Hormon Pada sistem hormone
manusia dapat mengalami gangguan, yang menyebabkan berbagai penyakit
entah itu disebabkan karena kelebihan atau kekurangan. Penyakit-penyakit yang
dipengaruhi system hormone adalah:
a.
Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang
berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar
adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala gejalanya berupa :
§ Berkurangnya volume dan tekanan
darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh.
§ Hipoglikemia dan turunnya daya
tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi
kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
§ Lesu mental dan fisik.
b.
Sindrom
Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi
berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat
disebabkan oleh pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan. Gejalanya
berupa :
§ Otot – otot mengecil dan menjadi
lemah karena katabolisme protein.
§ Osteoporosis.
§ Luka yang sulit sembuh.
§ Gangguan mental misalnya euphoria
(terasa segan).
c.
Sindrom
Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang
biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.
Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi
androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada
seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi
rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara
mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang-kadang kebotakan. Pada
pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda-tanda kelamin
sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala-gejala diatas tertutup oleh
tanda-tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosteron. Tetapi
bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul
tanda-tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara
membesar seperti pada wanita).
d.
Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin
dengan akibat sebagai berikut
§ Basa metabolisme meningkat.
§ Glukosa darah meningkat.
§ Jantung berdebar.
§ Tekanan darah meninggi.
§ Berkurangnya fungsi saluran
pencernaan.
§ Keringat pada telapak tangan
Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah. Pengobatanya melalu
operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada
leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun
defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan
T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk
hipertropi dan hyperplasia.
e.
Diabetes
Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang
mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah.
Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam
darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa
daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan
lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap
glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi
dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena
penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit
ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
§ DM terdapat dua macam tipe yaitu
DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan
sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah
materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I
biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan
suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan.
§ DM tipe II timbul karena sel-sel
tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel-sel beta pancreas
memproduksi cukup insulin. Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat
kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II
berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40
tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan
mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak
dan garam. Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah
penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang
air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala-gejala di atas
serta memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang
melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum
larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu.
Diabetes bukan satu-satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Bebrapa
orang memiliki sel-sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi
terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagia akibatnya kadar
glukosa dalam darah turun dibawah normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia,
biasanya terjadi 2-4 jam setelah makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas,
berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup
glukosa sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal.
Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan
meningkatkan frekuensi makan yan glebih serind dan dalam jumlah kecil.
f.
Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormon tiroid. Bila terjadi pada masa bayi
dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena
pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena
sel-sel otak kurang berkembang. Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut
buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengan
pemberian hormon tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang
dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala-gejala berupa kulit tebal,
muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu
tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila
terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan
mengkonsumsi garam beryodium.
g.
Hipertiroidea
Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal.
Gejala-gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu
makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100.
Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto
imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap
reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor. Ini, maka
kadar T4 dan T3 darah meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter
(struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus)
yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata
eksternal dan jaringan sekitar bola mata.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hormon
beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target.
Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor
tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein
akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,[1] termasuk di antaranya
adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan
perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada
banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon
juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.Pada
hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar
endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua
sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.Molekul hormon dilepaskan
langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut
ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah,
melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.Pada prinsipnya
pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak).
Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus
akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan
mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke
posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan,
hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif
membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap
perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon
dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem)
atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang
menghasilkan hormone.
Soal
dan jawaban
Soal:
1.
Apa
peran hormone di dalam tubuh?
2.
Apa
yang di sebut dengan kelenjar tiroid?
3.
Apa
penyebab terjadinya penyakit sindrom cushing?
4.
Sebutkan
jenis-jenis kelenjar hormone pada manusia?
5.
Dua
struktur kecil yang terletak di atas ginjal di sebut kelenjar apa?
6.
Penyakit
apa yang di sebabkan kelainan hormone yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh
tidak dapat menyerap glukosa dari darah?
7.
Apa
peranan hormone kelenjar anak gondok pada tubuh?
8.
Apa
yang akan terjadi jika hipersekresi hormone somototrof terjadi di usia dewasa?
9.
Insulin
di dalam tubuh berfungsi sebagai apa?
10. Apa yang menyebabkan penyakit
diabetes mellitus?
Jawaban:
1.
Untuk
mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan reproduksi, keseimbangan
internal, reaksi terhadap stress serta tingkah laku.
2.
Kelenjar
tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah
jakun dan terdiri dari dua lubus.
3.
disebabkan
oleh sekresi berlebihan dari glukortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.
4.
kelenjar
hipofisis, kelenjar epifisi, kelenjar tiroid, kelenjar anak gondok, kelenjar
timus, kelenjar anak ginjal, kelenjar Langerhans, kelenjar kelamin, kelenjar
pencernaan.
5.
Di
sebut kelenjar adrenal.
6.
Penyakit
diabetes mellitus.
7.
Untuk
metablisme kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+).
8.
Akan
menybabkan pertumbuhan ujung-ujung tulang kea rah samping (akromegali).
9.
Berfungsi
mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga
mengurangi kadar gula dalam darah.
10. Di sebabkan oleh kekurangan
hormone insulin.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Ahmad.
2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14,
80.
2.
Amien,
M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite,
Chicago.
3.
Furqonita,
D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.
4.
Kadaryanto
et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. Lawrence, E. 1991.
5.
Hendersdon’s
Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific &
Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. Mega, Jakarta. 14.
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyusun makalah dengan topik “SISTEM HORMON”. Dalam hal ini saya membahas
tentang sistem hormon pada manusia dan tumbuhan. Adapun tujuan saya menyusun makalah
ini untuk meningkatkan, kemampuan dan pengetahuan kita tentang system hormon,
jenis dan fungsi hormon, dan akibat dari gangguan pada sistem hormone. Tidak
lupa saya ucapkan terima kasih terutama kepada Dosen Biologi Umum yang telah
memberikan tugas penting untuk berkembangnya pengetahuan. Namun, saya menyadari
bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak. Atas kurang dan lebihnya makalah ini saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Sumenep, 09 Juni 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular,
termasuk tumbuhan. Makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak
dapat balik) karena adanya penambahan substansi termasuk di dalamnya ada
perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut. Sedangkan
perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat
kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat
perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah
berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa. Tumbuhan juga mengalami
pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya batang, akar dan
sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah slaah satu perkembngan yang
dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti
lebih lanjut sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu
sendiri. Kalau kita amati, pada saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga
sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan buahnya. Sebenarnya apa yang
mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas baru
pada tumbuhan tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem hormon?
2. Apa jenis kelenjar dan fungsi hormon pada
manusia?
3. Apa akibat gannguan pada sistem hormon?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem
hormon .
2. Untuk mengetahui jenis dan fungsi hormon pada
manusia .
BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Sistem Hormon
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell
untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan
mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan
sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan
memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,
termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta
apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem
kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya
terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan
menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan
pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir
semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah
hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian,
hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh
hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga
jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan
ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada
prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari
otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama
melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya
dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf
ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan,
hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif
membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap
perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari
satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem)
atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang
menghasilkan hormon. Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti :
metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon mengatur
aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.
Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan
bahkan beberapa tahun. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena
hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung
masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah
ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone
mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel atau
jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang
terpengaruh hormon tersebut.
Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin
dalam jumlah sangat kecil
b. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target
c. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel
target
d. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus
e. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat
juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar
endokrin dapat dibedakan menjadi :
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang
peranan pada proses metabolisme
b. Kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon
kelamin
c. Kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar
timus
d. Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat
dibedakan menjadi :
No. Kelenjar endokrin Lokasi
1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang
selatursika di bagian tulang baji
2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher
3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid
4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut besar)
5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal
6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut) 7 Testis Terletak di buah
zakar dalam skrotum
1.2. Kelenjar-Kelenjar yang Terdapat dalam Tubuh Manusia dan Fungsi
hormon
1. Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari) Kelenjar ini terletak pada dasar
otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian
tengah, dan bagian posterior
a. Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan: Hormone tirotropin
(Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid
untuk mensekresikan hormone tiroksin. Andrenocorticotrophic (corticotropia,
ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal
dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.
Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan
Luteinizing hormone (LH) Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu
hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat
tumbuh. Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi
kelenjar susu (glandula mamae).
b. Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau
melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
c. Hipofisis lobus posterior yaitu hormon yang dihasilkan : Hormone
vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk mencegah
pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan tekanan
darah. Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada
uterus sehingga penting dalam membantu proses kelahiran.
2. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di
leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang
terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini
mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia Kelenjar tiroid terdiri dari
dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya
dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap
lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul
yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid
aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid.
Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan
merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira
setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25cm. Anastomosis di antara
kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan
cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada
sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang
menjulur dari ismus ke bawah Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri
superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA).
Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior
pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang)
arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf
ini terpotong jika tidak berhati-hati. Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh
arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical
trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat
satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima. Sel tiroid
adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau
yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan
asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4
(triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%.
Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2. T3 dan T4 membantu sel
mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3
bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3
oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga
berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah.
Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid
releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini
membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid.
TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari
mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk
mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur diats akan
mentyebabkan produksi T3 dan T4. 3. Kelenjar langerhans (pankreas) Pulau
langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta.
a. Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula
darah.
b. Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula
darah menjadi gula otot (menurunkan gula darah). c. Selain itu pancreas juga
menghasilkan kelenjar pencernaan.
4. Kelenjar paratiroid Kelenjar ini menghasilkan hormon paratormon (PTH),
yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah.
Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam
darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan
otot.
5. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis) Kelenjar anak
ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu
:
a. Bagian korteks Menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison.
Kekurangan hormone ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang dapat
mengakibatkan kematian.
b. Bagian medulla Menghasilkan adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin
berfungsi untuk mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa),
menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah, bersama dengan
hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%.
6. Kelenjar kelamin
a. Kelenjar kelamin pria (testis). Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel
mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormon jantan (antrogen)
yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leyding. Hormon testosterone berfungsi
untuk mempengruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan
sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang,
dan lain-lain.
Pada endometrium uterus berfungsi
mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar
pada endonetrium uterus. Ø Mempengaruhi kontraksi otot rahim Ø Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder
pada wanita. 2. Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning
di dalam ovarium. Progesteron berfungsi : Ø Pemeliharaan sistem reproduksi Ø Pertumbuhan alat kelamin Ø Pematangan sel-sel kelamin Øb. Kelenjar kelamin wanita
(ovarium). Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon
ekstrogen dan progesterone. 1. Estrogen berpengaruh pada:
1.3. Akibat Gangguan pada Sistem Hormon Pada sistem hormone manusia dapat
mengalami gangguan
Penyakit-penyakit yang dipengaruhi system hormone adalah:
a. Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang
dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal
terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala gejalanya berupa :
Hipoglikemia dan turunnya daya tahan
tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi
kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau
kelaparan. Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+
dan volume air dari cairan tubuh. Lesu mental dan fisik.
b. Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh
sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.
Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejalanya berupa :
v Otot – otot mengecil dan menjadi
lemah karena katabolisme protein.
v Osteoporosis
v Luka yang sulit sembuh
v Gangguan mental misalnya euphoria
(terasa segan).
c. Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi
glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid
pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis
dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda
kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang
timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti
pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan
kadang-kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu
timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa
gejala-gejala diatas tertutup oleh tanda-tanda kelamin sekunder normal yang
disebabkan oleh testosteron. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari
estrogen dan progesterone timbul tanda-tanda kelamin sekunder wanita antara
lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
d. Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi
adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut:
v Basa metabolisme meningkat.
v Glukosa darah meningkat.
v Jantung berdebar.
v Tekanan darah meninggi.
v Berkurangnya fungsi saluran
pencernaan.
Keringat pada telapak tangan Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan
tubuh lemah. Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid
yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara
lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium,
struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini
menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
BAB III
PENUTUP
1.1.
Kesimpulan
Hormon beredar
di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika
hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu
pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan
menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik
sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah
perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel
terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan
perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada
banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.
Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang
diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon
dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.
Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis
hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan
ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada
prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari
otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama
melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya
dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf
ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad.
2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya . h. 14, 80.
Amien,
M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai
Pustaka, Jakarta .
Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago .
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX.
Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit
Yudhistira, Jakarta. Lawrence, E. 1991.
Hendersdon’s
Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific &
Technical. Longman Group (FE) Ltd. England . Mega, Jakarta. 14.
WEBSITE: http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland
http://en.wikipedia.org/wiki/Anterior_pituitary
http://en.wikipedia.org/wiki/Posterior_pituitary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar