jam gadget animation

A

Selasa, 24 Juni 2014

Kumpulan Makalah Sistem Hormon pada Manusia

“ Sistem Hormon “


KATA PENGANTAR
Puji  syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam bidang studi Biologi Umum yang bertemakan        “ Sistem Hormon”
            Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya. Maka kami sangat mengharapkan kritikkan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah di hari yang akan datang.
            Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini semoga dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca.Khususnya bagi mahasiswa-mahasisiwi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan kependidikan demi terciptanya pendidik professional.
            Atas semua ini kami mengucapkan terimakasih bagi segala pihak yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.








                                                                                                Sumenep, 15 juni 2014

                                                                                                            Penulis
                                                                                                           

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................1           
KATA PENGANTAR .........................................................................2          
DAFTAR ISI .......................................................................................3
BAB I      PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang ..........................................................................4
B.     Rumusan Masalah .....................................................................4
C.     Tujuan Penulisan .......................................................................4
BAB II     PEMBAHASAN
A.     Apa yang di maksud dengan sistem hormon...............................5
B.     Apa saja  jenis-jenis kelenjar hormon pada manusia...................6
C.     Apa akibat gangguan pada sistem hormon..................................9
BAB III    PENUTUP
A.           Kesimpulan ............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................14
SOAL DAN JAWABAN.......................................................................15









BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
masalah Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan. Makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya penambahan substansi termasuk di dalamnya ada perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa.Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya batang, akar dan sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah salah satu perkembangan yang dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti lebih lanjut sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu sendiri. Kalau kita amati, pada saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan buahnya. Sebenarnya apa yang mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas baru pada tumbuhan tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan sistem hormon?
2.      Apa saja  jenis-jeniskelenjar hormon pada manusia?
3.      Apa akibat gangguan pada sistem hormon?

C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan system hormon.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis kelenjar hormone pada manusia.
3.      Untuk mengetahui akibat gangguan pada system hormon.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     Sistem Hormon
Hormon berasal dari kata homaein yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon di bentuk pada suatu kelenjar, akan tetapi menunaikan fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormon di hasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk pada system peredaran darah.Hormone merupakan senyawa protein atau senyawa steroid.
Di dalam tubuh, hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan interna reaksi terhadap stress, serta tingkah laku. Dalam kegiatan tubuh, hormon hanya sedikit di perlukan, akan tetapi mempunyai pengaruh yang sangat luas.
Hormone di keluarkan sebagai respons atas rangsangan saraf secara langsung kepada kelenjar yang cocok. Contohnya, sekresi adrenalin dan medula adrenal terjadi karena stimulas dari system saraf simpatetik atau karena adanya substansi tertentu dalam darah, misalnya:
1.      Hasil-hasil metabolism, contohnya lepasnya insulin dari pancreas distimulasi oleh tingginya glukosa dalam darah.
2.      Hormon lain yang di sekresikan oleh lobus anterior kelenjar pituitari.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan.Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah.Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu.Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel atau jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.
B.     Jenis-jenis Kelenjar Hormon pada Manusia

1.      Kelenjar Hipofisis (pituitari)
Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan tulang selatursika di bagian tegah tulang baji.Ukurannya kurang lebih sebesar kacang ercis. Kelenjar ini terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior (depan),intermediet (tengah), dan posterior (belakang). Lobus intermidiet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya merupakan sisa saja.
Meskipun berukuran kecil, hipofesis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga sering di sebut master of glands.
Berikut ini akan di bahas tentang kelenjar hipofesis bagian anterior, posterior, da intermediet.

a.       Kelenjar Hipofesis Anterior
Kelenjar hipofesis anterior merupakan penghasil hormon yang paling beranika ragam dan mempengaruhi bermacam-macam organ.
Hormon di perlukan dalam jumlah tertentu. Jika produksi suatu hormon kurang  atau berlebihan akan membawa akibat yang tidak di inginkan. Misalnya jika produksi hormon somatotrof terlalu berlebihan (hipersekresi) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Apabila hipersekresi hormon somatotrof terjadi di usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan ujung-ujung tulang kea rah samping(akromegali). Sebaliknya, jika produksi hormon somatotrof terlalu sedikit (hiposekresi) maka akan menyababkan terhambatnya pertumbuhan atau kekerdilan (dwarfisme).
b.      Kelenjar hipofesis posterior dan intermediet
Hipofisis bagian tengah hanya menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH).MSH mempengaruhi warna kulit individu.
2.      Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas.Hingga saat ini belum dapat di ketahui dengan pasti hormon yang di hasilkan dan pengaruhnya.
3.      Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua lobus. Hormon terpenting yang di sikresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin.Tiroksin terdiri dari asam amino yang mengandung yodium.
Hipertiroid (kelebihan produksi hormone tiroid) menyebabkan gejala hipermetabolisme atau di sebut juga morbus basedowi dengan tanda-tanda yaitu gugup, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, mulut ternganga, dan mata lebar (eksoftalmus).Hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) sebelum dewasa menyebabkan kretinisme (kerdil), penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal.Hipotiroid pada orang dewasa menyebabkan miksedema, dengan gejala laju metabolism rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok.
4.      Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)
Kelenjar ini mensekresikan hormon yang di namakan parathormon (PTH).Kelenjar anak gondok terdiri dari empat struktur kecil yang menempel di permukaan belakang kelenjar tiroid.Peranan hormon ini adalah untuk metabolism kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+).
Hipoparathormon (kekurangan parathormon) menyebabkan gejala kekejangan otot, sedangkan hiperparathormon menyebabkan kelainana pada tulang, seperti rapuh, bentuk abnormal, dan mudah patah.Selain itu, kelebihan Ca2+ yang apabila diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal.
5.      Kelenjar Timus
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
6.      Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)
Kelenjar adrenal adalah dua struktur kecil yang terletak di atas tiap ginjal. Kelenjar ini kaya akan persediaan darah. Baik secara anatomi atupun fungsional, kelenjar itu terdiri dari dua bagian yang berbeda.Bagian luar di sebut korteks adrenal dan bagian dalam di sebut medulla adrenal.Bagian medulla menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin).Adrenalin berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah sehingga mengakibatkan tekanan darah dan denyut jantung meningkat, mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Bersama hormon insulin (secret dari kelenjar pancreas), adrenalin mengatur kadar gula dalam darah sampai 0,1 persen.
Bagian korteks (bagian luar) mensekresikan hormon kortin (kortison dan deoksikortison). Kekurangan hormon ini menyebabkan penyakit Addison, yang gejalanya antara lain tekanan darah rendah dannafsu makan hilang. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada penderita.
7.      Kelenjar Langerhans (Pancreas)
Pulau-pulau Langerhans adalah sekelompok sel yang tersebar di seluruh pankreas dan kaya akan pembuluh darah. Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glucagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin dapat menagakibatkan diabetes mellitus (kencing manis) akibat kenaikan kadar gula dalam darah.
8.      Kelenjar Kelamin
Testis meupakan kelenjar kelamin laki-laki yang mengandung sel leydig.Sel-sel leydig menghasilkan hormone testoteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder pada laki-laki.Misalnya suara menjadi besar, dada bertambah bidang, tumbuhnya rambut pada daerah-daerah terentu (kumis, janggut, cambang). Di samping itu, testosterone juga mempengaruhi proses spermatogenesis.
Ovarium adalah kelenjar kelamin wanita yang mensekresi hormon estrogen dan progesterone.Kedua hormon ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder pada wanita.Misalnya membesarnya payudara dan pinggul, serta di mulainya menstruasi.
9.      Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, yang berfungsi merangsang  sekresi getah lambung. Kelenjar pada usus memproduksi hormon sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pancreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi getah empedu.
C.     Akibat Gangguan pada Sistem Hormon Pada sistem hormone  manusia dapat mengalami gangguan, yang menyebabkan berbagai penyakit entah itu disebabkan karena kelebihan atau kekurangan. Penyakit-penyakit yang dipengaruhi system hormone adalah:
a.        Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala gejalanya berupa :
§  Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh.
§  Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
§  Lesu mental dan fisik.
b.      Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan. Gejalanya berupa :
§  Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.
§  Osteoporosis.
§  Luka yang sulit sembuh.
§  Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan).
c.       Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang-kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala-gejala diatas tertutup oleh tanda-tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosteron. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda-tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
d.      Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut
§  Basa metabolisme meningkat.
§  Glukosa darah meningkat.
§  Jantung berdebar.
§  Tekanan darah meninggi.
§  Berkurangnya fungsi saluran pencernaan.
§  Keringat pada telapak tangan Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah. Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
e.       Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
§  DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan.
§  DM tipe II timbul karena sel-sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel-sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam. Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala-gejala di atas serta memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu. Diabetes bukan satu-satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Bebrapa orang memiliki sel-sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagia akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2-4 jam setelah makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal. Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan meningkatkan frekuensi makan yan glebih serind dan dalam jumlah kecil.
f.       Hipotiroidea Keadaan dimana terjadi kekurangan hormon tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel-sel otak kurang berkembang. Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormon tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala-gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.
g.       Hipertiroidea Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala-gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100. Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor. Ini, maka kadar T4 dan T3 darah meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter (struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola mata.





















BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,[1] termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormone.



Soal dan jawaban
Soal:
1.      Apa peran hormone di dalam tubuh?
2.      Apa yang di sebut dengan kelenjar tiroid?
3.      Apa penyebab terjadinya penyakit sindrom cushing?
4.      Sebutkan jenis-jenis kelenjar hormone pada manusia?
5.      Dua struktur kecil yang terletak di atas ginjal di sebut kelenjar apa?
6.      Penyakit apa yang di sebabkan kelainan hormone yang mengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah?
7.      Apa peranan hormone kelenjar anak gondok pada tubuh?
8.      Apa yang akan terjadi jika hipersekresi hormone somototrof terjadi di usia dewasa?
9.      Insulin di dalam tubuh berfungsi sebagai apa?
10.  Apa yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus?
Jawaban:
1.      Untuk mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stress serta tingkah laku.
2.      Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua lubus.
3.      disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis.
4.      kelenjar hipofisis, kelenjar epifisi, kelenjar tiroid, kelenjar anak gondok, kelenjar timus, kelenjar anak ginjal, kelenjar Langerhans, kelenjar kelamin, kelenjar pencernaan.
5.      Di sebut kelenjar adrenal.
6.      Penyakit diabetes mellitus.
7.      Untuk metablisme kalsium (Ca2+) dan fosfat (PO43+).
8.      Akan menybabkan pertumbuhan ujung-ujung tulang kea rah samping (akromegali).
9.      Berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati sehingga mengurangi kadar gula dalam darah.
10.  Di sebabkan oleh kekurangan hormone insulin.


DAFTAR PUSTAKA

1.      Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80.
2.      Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.
3.      Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.
4.      Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. Lawrence, E. 1991.
5.      Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. Mega, Jakarta. 14.




KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah dengan topik “SISTEM HORMON”. Dalam hal ini saya membahas tentang sistem hormon pada manusia dan tumbuhan. Adapun tujuan saya menyusun makalah ini untuk meningkatkan, kemampuan dan pengetahuan kita tentang system hormon, jenis dan fungsi hormon, dan akibat dari gangguan pada sistem hormone. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih terutama kepada Dosen Biologi Umum yang telah memberikan tugas penting untuk berkembangnya pengetahuan. Namun, saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Atas kurang dan lebihnya makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.


Sumenep, 09 Juni 2014


                                                                                                                   Penyusun













BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 
Masalah Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan. Makhluk hidup selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya penambahan substansi termasuk di dalamnya ada perubahan bentuk yang menyertai penambahan volume tersebut. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif yaitu makhluk hidup dikatakan dewasa apabila alat perkembangbiakannya telah berfungsi. Seperti pada tumbuhan apabila telah berbunga maka tumbuhan itu sudah dikatakan dewasa. Tumbuhan juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan seperti memanjangnya batang, akar dan sebagainya.Pemekaran bunga, pemasakan buah adalah slaah satu perkembngan yang dialami oleh tumbuhan.Pemekaran bunga dan pemasakan buah kalau kita teliti lebih lanjut sangatlah bervariasi sesuai dengan lingkungan dan jenis pohon itu sendiri. Kalau kita amati, pada saat musim-musim tertentu pertumbuhan bunga sangat pesat dan begitu juga dengan pematangan buahnya. Sebenarnya apa yang mengatur semua pemekaran bunga, pemanjangan atau pertumbuhan tunas-tunas baru pada tumbuhan tersebut. 

1.2. Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan sistem hormon? 
2. Apa jenis kelenjar dan fungsi hormon pada manusia? 
3. Apa akibat gannguan pada sistem hormon? 

1.3. Tujuan 
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem hormon .
2. Untuk mengetahui jenis dan fungsi hormon pada manusia .

BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Sistem Hormon 
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon. Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Hormon mengatur aktivitas seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan. Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel atau jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut. 
Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : 
a. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil 
b. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target 
c. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat dalam sel target 
d. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus 
e. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan. 
 Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi : 
a. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme 
b. Kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin 
c. Kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus 
d. Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi : 
No. Kelenjar endokrin Lokasi 
1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji 
2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher 
3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid 
4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut besar) 
5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal 
6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut) 7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum 

1.2. Kelenjar-Kelenjar yang Terdapat dalam Tubuh Manusia dan Fungsi hormon 
1. Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari) Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior 
 a. Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan: Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin. Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain. Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH) Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh. Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu (glandula mamae). 
b. Hipofisis lobus intermedia yaitu hormon perangsang melanosit atau melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. 
c. Hipofisis lobus posterior yaitu hormon yang dihasilkan : Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan tekanan darah. Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada uterus sehingga penting dalam membantu proses kelahiran. 
2. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid. Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati. Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima. Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Dalam keadaan normal pengeluaran T4 sekitar 80% dan T3 15%. Sedangkan yang 5% adalah hormon-hormon lain seperti T2. T3 dan T4 membantu sel mengubah oksigen dan kalori menjadi tenaga (ATP = adenosin tri fosfat). T3 bersifat lebih aktif daripada T4. T4 yang tidak aktif itu diubah menjadi T3 oleh enzim 5-deiodinase yang ada di dalam hati dan ginjal. Proses ini juga berlaku di organ-organ lain seperti hipotalamus yang berada di otak tengah. Hormon-hormon lain yang berkaitan dengan fungsi tiroid ialah TRH (tiroid releasing hormon)dan TSH (tiroid stimulating hormon). Hormon-hormon ini membentuk satu sistem aksis otak (hipotalamus dan pituitari)- kelenjar tiroid. TRH dikeluarkan oleh hipotalamus yang kemudian merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan TSH. TSH yang dihasilkan akan merangasang tiroid untuk mengeluarkan T3 dan T4. Oleh karena itu hal yang mengganggu jalur diats akan mentyebabkan produksi T3 dan T4. 3. Kelenjar langerhans (pankreas) Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta. 
a. Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah. 
b. Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula darah). c. Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan. 
4. Kelenjar paratiroid Kelenjar ini menghasilkan hormon paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah. Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot. 
5. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis) Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu : 
a. Bagian korteks Menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison. Kekurangan hormone ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang dapat mengakibatkan kematian. 
b. Bagian medulla Menghasilkan adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin berfungsi untuk mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa), menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah, bersama dengan hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah sampai 0,1%. 
6. Kelenjar kelamin 
a. Kelenjar kelamin pria (testis). Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormon jantan (antrogen) yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leyding. Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain. 
 Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus. Ø Mempengaruhi kontraksi otot rahim Ø Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita. 2. Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi : Ø Pemeliharaan sistem reproduksi Ø Pertumbuhan alat kelamin Ø Pematangan sel-sel kelamin Øb. Kelenjar kelamin wanita (ovarium). Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon ekstrogen dan progesterone. 1. Estrogen berpengaruh pada:

1.3. Akibat Gangguan pada Sistem Hormon Pada sistem hormone manusia dapat mengalami gangguan
Penyakit-penyakit yang dipengaruhi system hormone adalah: 
a. Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun. Gejala gejalanya berupa :
 Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan. Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh. Lesu mental dan fisik. 
b. Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan. Gejalanya berupa : 
v  Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein. 
v  Osteoporosis 
v  Luka yang sulit sembuh 
v  Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan). 
c. Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang-kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala-gejala diatas tertutup oleh tanda-tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosteron. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda-tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita). 
d. Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut: 
v  Basa metabolisme meningkat. 
v  Glukosa darah meningkat. 
v  Jantung berdebar. 
v  Tekanan darah meninggi. 
v  Berkurangnya fungsi saluran pencernaan. 
Keringat pada telapak tangan Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah. Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia. 
















BAB III
PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular. Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.





DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80. 
Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago
Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta. 
Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. Lawrence, E. 1991. 
Hendersdon’s Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific & Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. Mega, Jakarta. 14. 
WEBSITE: http://en.wikipedia.org/wiki/Pituitary_gland http://en.wikipedia.org/wiki/Anterior_pituitary http://en.wikipedia.org/wiki/Posterior_pituitary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar