PENGANTAR KIMIA
Ø
PENGERTIAN ILMU KIMIA
Kimia (dari bahasa Arab
كيمياء
(alkimia= "seni transformasi" dan bahasa Yunani
χημεία
khemeia) adalah ilmu
yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat/materi
dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau transformasinya dan interaksinya untuk membentuk materi
lain yang ditemukan sehari-hari.
Ø
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU KIMIA
Akar ilmu kimia dapat dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik
yang mengubah suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian
utama umat manusia. Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang
yang tertarik menemukan metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal
ini menciptakan suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan
sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan protosains.
1. BAPAK
KIMIA MODERN
Abu Musa Jabir bin Hayyan ditabalkan sebagai ''Bapak Kimia Modern''. Dalam bidang kimia, prestasi dan pencapaiannya
terekam dengan baik lewat buku-buku yang ditulisnya. Tak kurang dari 200 buku berhasil
ditulisnya.
2. ABU
MUSA JABIR AL HAYYAN
Sebanyak 80 judul buku di antaranya mengupas
hasil-hasil eksperimen kimia yang dilakukannya. Buku-buku itu sungguh amat
berpengaruh hingga sekarang. Secara khusus, ia mendedikasikan sekitar 112 buku
lainnya bagi Barmakid, sang guru, yang juga pembantu atau wazir Khalifah Harun
ar-Rasyid. Buku-buku itu ditulis dalam bahasa Arab.
Pada abad pertengahan, orang-orang Barat mulai
menerjemahkan karya-karya Jabir itu ke dalam bahasa Latin, sehingga menjadi
rujukan para ahli kimia di Eropa. Tak kurang dari 70 buku karya Jabir telah
dialihbahasakan ke dalam bahasa Latin pada abad pertengahan.
Salah satu yang terkenal adalah Kitab al-Zuhra yang
diterjemakan menjadi Book of Venus, serta Kitab al-Ahjar yang dialihbahasakan
menjadi Book of Stones. Abu Musa Jabir bin Hayyan dikenal dengan nama Geber di dunia Barat,
Abu Musa Jabir bin Hayyan mengembangkan alkimia menjauh dari filsafat dan
mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah.
3. AR
RAZI
Al-Razi terlahir di Rayy, Provinsi Khurasan dekat
Teheran tahun 864 M, al-Razi dikenal
sebagai seorang dokter dan ahli kimia yang hebat. Sejatinya, ilmuwan
Muslim yang dikenal Barat sebagai Rhazes
itu, Ia menimba ilmu dari Ali ibnu Rabban al-Tabari (808 M) — seorang
dokter sekaligus filosof. Sang gurulah
yang telah melecut minat Rhazes untuk menekuni dua bidang ilmu yakni kedokteran
dan filsafat. Hingga kelak, dia menjadi seorang filosof, dokter dan ahli kimia
yang amat populer di zamannya.
Ø
KEMUNCULAN ALKIMIAWAN BARAT
Kemunculan alkimiawan barat dimulai pada abad
pertengahan yaitu sejak kejatuhan Andalusia / Spanyol ke tangan Romawi dan
Perancis, sejak saat itu ilmu kimia berkembang dibarat karena banyak
kitab-kitab kimia dipelajari dan dikembangkan oleh alkimiawan Barat. Sejak era
itu Barat mengalami masa renaissance atau pencerahan karena banyak
sumber-sumber ilmu pengetahuan yang ditemukan ilmuwan dan kimiawan Islam yang
dipelajari dan diadopsi dalam seluruh kehidupan mereka.
Dan sejak saat itu sejarah kimia dunia dikuasai oleh
Barat dan hampir sedikit sekali bahkan hampir tidak mendengar catatan
alkimiawan Islam yang menjadi rujukan sumber ilmu kimia modern.
Sumber pustaka Kimia SMU sampai S-3 pun semuanya
berasal dari Barat. Padahal sumber rujukan mereka adalah alkimiawan Islam.
Konsep pendidikan-pun berubah mengikuti pola barat
yaitu bersekolah untuk bekerja dan mencari ijazah dan menjadi alat-alat
industri/buruh pabrik bukan mendalami ilmu pengetahuan seperti alkimiawan Islam
terdahulu.
Ø
ALKIMIAWAN BARAT
Alkimiawan barat pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan membedakan kimia dan alkimia oleh adalah Robert Boyle (1627–1691).
Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui
sekarang diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783.
Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai
puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.
Ø
PENGHARGAAN NOBEL KIMIA
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran
bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian awal abad
ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20,
kimia telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Ø
INDUSTRI KIMIA
Industri kimia
mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004,
produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan
mencapai 587 bilyun dolar AS dengan margin
keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan 2,1% dari total
penjualan
Ø
CABANG ILMU KIMIA
v
Kimia analitik
adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh
pemahaman tentang susunan kimia
dan strukturnya.
v
Biokimia mempelajari senyawa kimia,
reaksi kimia,
dan interaksi kimia yang terjadi dalam organisme
hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat erat, seperti dalam kimia
medisinal atau neurokimia.
Biokimia juga berhubungan dengan biologi
molekular, fisiologi,
dan genetika.
v
Kimia
anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa
anorganik. Perbedaan antara bidang organik
dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang tindih, khususnya
dalam bidang kimia
organologam.
v
Kimia organik
mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi
senyawa
organik. Suatu senyawa organik
didefinisikan sebagai segala senyawa yang berdasarkan rantai karbon.
v
Kimia fisik
mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan dinamika
sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di antaranya
termodinamika
kimia, kinetika kimia,
elektrokimia, mekanika
statistika, dan spektroskopi.
Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika
molekular.
v
Kimia teori
adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam matematika
atau fisika).
v
Sejak akhir Perang
Dunia
II,
perkembangan komputer telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia
komputasi, yang merupakan seni pengembangan
dan penerapan program komputer
untuk menyelesaikan permasalahan kimia.
v
Kimia nuklir
mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti. Transmutasi
modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Ø PERKEMBANGAN
ILMU KIMIA MODERN
Akar
sebenarnya kimia modern dapat ditemui di filosofi Yunani kuno dan Islam. Jalan
dari filosofi Yunani kuno ke teori atom
modern tidak selalu mulus.
Kimiawan Perancis
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) menemukan hukum kekekalan massa dalam
reaksi kimia, dan mengungkap peran oksigen dalam pembakaran. Berdasarkan
prinsip ini, kimia maju di arah yang benar..
Di awal abad
ke-19, kimiawan Inggris
John Dalton (1766-1844) melahirkan ulang teori atom
Yunani kuno yang juga terdapat dalam literatur Alkimiawan Islam. Bahkan setelah
kelahirannya kembali ini, tidak semua ilmuwan menerima teori atom.
Tidak sampai
awal abad 20 teori atom, akhirnya dibuktikan sebagai fakta, bukan hanya
hipotesis. Hal ini dicapai
dengan percobaan yang terampil oleh
kimiawan Perancis Jean Baptiste Perrin (1870-1942).
Jadi, perlu waktu
yang cukup panjang
untuk menetapkan dasar kimia modern.
Ø PENGERTIAN MATERI
Materi
adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang,
yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa.
Materi tersusun atas atom dan molekul,
yang dapat berupa unsur ataupun senyawa.
Materi umumnya dapat dijumpai dalam empat fase
berbeda, yaitu padat, cair,
gas,
dan plasma (juga disebut gas terionisasi karena terbentuk dari
benda bersifat gas yang terionisasi oleh panas).
ü Komponen-Komponen
Materi
a.
Atom
Dunia Kimia berdasarkan
teori atom, satuan
terkecil materi adalah atom. Materi
didefinisikan sebagai
kumpulan atom. Atom
adalah komponen terkecil
unsur yang tidak
akan mengalami perubahan dalam
reaksi Kimia. Semua atom terdiri
atas komponen yang sama, sebuah
inti dan electron. Diameter inti sekitar 10–15-10–14
m, yakni sekitar 1/10.000 besarnya atom. Lebih dari 99 % massa
atom terkonsentrasi di
inti. Inti terdiri
atas proton dan
neutron, dan jumlahnya menentukan sifat unsur.
b.
Molekul
Komponen independen netral terkecil materi disebut
molekul. Molekul monoatomik terdiri satu atom (misalnya, Ne).
Molekul poliatomik terdiri lebih banyak atom (misalnya, CO2). Jenis
ikatan antar atom dalam molekul poliatomik disebut ikatan kovalen.
c.
Ion
Atom
atau kelompok atom
yang memiliki muatan listrik disebut
ion. Kation adalah ion
yang memiliki muatan positif, anion memiliki muatan negatif.
Tarikan listrik akan timbul antara kation dan anion.
Dalam kristal natrium khlorida (NaCl), ion natrium (Na+) dan ion khlorida (Cl¯)
diikat dengan tarikan listrik. Jenis ikatan ini disebut ikatan ion
ü Reaksi
Kimia
Reaksi kimia adalah suatu proses
alam antara zat-zat kimia (reaktan) yang selalu menghasilkan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa
awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan.
Reaksi
kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau
lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri
yang berbeda dari reaktan.
A
+ B C
Reaktan Produk
ü Jenis-Jenis
Reaksi
l
Isomerisasi, yang mana
senyawa kimia menjalani penataan ulang struktur tanpa perubahan pada komposisi
atomnya
l
Kombinasi langsung atau sintesis, yang mana dua atau lebih unsur atau senyawa kimia
bersatu membentuk produk kompleks:
l
Dekomposisi kimiawi atau analisis, yang mana suatu senyawa diurai menjadi senyawa yang lebih kecil:
l
Penggantian tunggal atau substitusi,
dikarakterisasikan oleh suatu unsur digantikan oleh unsur lain yang lebih
reaktif:
l Metatesis atau Reaksi penggantian ganda,
yang mana dua senyawa saling berganti ion
atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda:
l
Reaksi asam basa, secara luas
merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang
digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah:
1)
Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+;
basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-.
2)
Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donors; basa adalah
penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius.
3)
Definisi Lewis: Asam
adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor pasangan elektron.
Definisi ini melingkupi definisi Brønsted-Lowry.
l
Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai
transfer elektron. Contoh reaksi redoks adalah:
2 S2O32−(aq)
+ I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)
l
Pembakaran, adalah
sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar bergabung
dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas dan
membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk
merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi
terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses
pembakaran.
C10H8+
12 O2 → 10 CO2 + 4 H2O
l
Disproporsionasi, dengan
satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda hanya pada keadaan
oksidasinya.
2 Sn2+ → Sn + Sn4+
l
Reaksi organik, melingkupi
berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawa-senyawa yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya.
Ø
HUKUM KEKEKALAN MASSA
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai
hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses
di dalam sistem tersebut(dalam sistem tertutup Massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama (tetap/konstan) ).
Contoh hukum kekekalan massa
Hukum kekekalan massa dapat terlihat pada reaksi
pembentukan hidrogen dan oksigen dari air. Bila hidrogen dan oksigen dibentuk dari 36 g air, maka bila reaksi berlangsung hingga seluruh air habis, akan
diperoleh massa campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 g. Bila reaksi masih menyisakan air, maka massa campuran hidrogen, oksigen
dan air yang tidak bereaksi tetap sebesar 36 g.
Air Hidrogen + Oksigen (+ Air)
(36
g) (36 g)
ü Sejarah
Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa diformulasikan oleh Antoine
Lavoisier pada tahun 1789. Oleh karena hasilnya ini, ia sering disebut
sebagai bapak kimia modern versi barat . Sebelumnya, Mikhail Lomonosov (1748) juga telah mengajukan
ide yang serupa dan telah membuktikannya dalam eksperimen. Hukum kekekalan
massa menjadi kunci penting dalam merubah alkemi menjadi kimia modern. Ketika ilmuwan memahami bahwa
senyawa tidak pernah hilang ketika diukur, mereka mulai melakukan studi
kuantitatif transformasi senyawa. Studi ini membawa kepada ide bahwa semua
proses dan transformasi kimia berlangsung dalam jumlah massa tiap elemen tetap.
ü Kekekalan
Massa vs. Penyimpangan
Ketika
energi seperti panas atau cahaya diijinkan masuk ke dalam atau keluar dari
sistem, asumsi hukum kekekalan massa tetap dapat digunakan. Hal ini disebabkan
massa yang berubah karena adanya perubahan energi sangatlah sedikit. Sebagai
contoh adalah perubahan yang terjadi pada peristiwa meledaknya TNT.
Satu gram TNT akan melepaskan 4,16 kJ energi ketika diledakkan. Namun demikian,
energi yang terdapat dalam satu gram TNT adalah sebesar 90 TJ (kira-kira 20
miliar kali lebih banyak). Dari contoh ini dapat terlihat bahwa massa yang akan
hilang karena keluarnya energi dari sistem akan jauh lebih kecil (dan bahkan
tidak terukur) dari jumlah energi yang tersimpan dalam massa materi.
Ø
Penyimpangan
Penyimpangan
hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka dengan proses yang
melibatkan perubahan energi yang sangat signifikan seperti reaksi nuklir.
Salah satu contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi pelepasan
energi dalam jumlah besar pada bintang. Hubungan antara massa dan energi yang
berubah dijelaskan oleh Albert
Einstein dengan persamaan E = m.c2. E merupakan jumlah
energi yang terlibat, m merupakan jumlah massa yang terlibat dan c merupakan
konstanta kecepatan
cahaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa
pada sistem tertutup, karena energi tidak keluar dari sistem, massa dari sistem
tidak akan berubah.
Ø
TANTANGAN ILMU KIMIA
Saat
ini ilmu kimia berada dalam persimpangan jalan untuk menyelesaikan solusi dan
permasalahan perdaban dunia. Karena Industrialisasi yang tidak tertata menjadi
boomerang bagi kelangsungan hidup manusia karena menjadi sumber utama pemanasan
global/ global warming. Dan masih banyak permasalahan yang lainnnya. Bagaimana
ilmu kimia menjadi solusi dalam hal ini?......Permasalahan tentang global warming ini akan dibahas dalam
akhir kuliah Kimia Dasar 1 ini. Eco Chemical Science akan menjadi solusi
permasalahan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar