jam gadget animation

A

Sabtu, 21 Juni 2014

Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Otonomi Sekolah

Peningkatan Mutu Pendidikan dalam Otonomi Sekolah


Perbaikan mutu pendidikan itu pada prinsipnya  terjadi di dalam sekolah sebagai institusi vital pendidikan. Oleh karena itu, usaha peningkatan mutu pendidikan harus terkait erat dengan usaha pemberdayaan sekolah, guru dan masyarakat dalam mendukung pendidikan persekolahan.
Peningkatan mutu pendidikan tidak bisa dilakukan hanya dengan memperbaiki kurikulum, menambah buku pelajaran, dan menyediakan laboratorium di sekolah. Mutu pendidikan itu meru­pakan persoalan mikro pendi­dikan yang terkait dengan persoalan ke­mampuan guru, kesiapan seko­lah dalam mendukung proses belajar dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan, dan partisipasi masyarakat pendukung pendi­dikan yang ada di wilayahnya disertai penataan manajemen (Suryadi, 2002).
Manajemen pendidikan  berbasis sekolah tersebut dipandang sebagai sebuah bentuk pilihan (alternasi) strategis pemerintah dalam upaya melaksanakan desentralisasi pendidikan. Sekolah menjadi tujuan utama dari setiap keputusan dan upaya‑upaya perbaikan pendidikan. Sehingga demand approach bisa benar‑benar dilaksanakan oleh setiap sekolah dalam hal perbaikan menuju terwujudnya mutu pendidikan.
Oleh karena itu, membangun mutu lembaga pendidikan meniscayakan pentingnya partisipasi para staf dan orang tua serta masyarakat luas dalam proses penentuan jalannya sekolah. Sekolah yang menginginkan untuk maju, setiap keputusan sebagai awal perbaikan dibuat secara kolektif oleh stakeholders: kepala sekolah, seluruh staf dan guru, orang tua, tokoh masyarakat, bahkan juga para siswa sendiri melalui suatu wadah komite sekolah.
Melalui peran serta masyarakat secara luas dan mendalam terhadap sekolah, penyelenggaraan pendidikan di sekolah  akan berjalan sesuai kebutuhan dan kenyataan‑kenyataan yang ada di masyarakat, serta masyarakat akan mudah dalam memberikan suatu dukungan dan bantuan terhadap sekolah. Pada gilirannya, maka pelaksanaan pendidikan di sekolah  berjalan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Dari perspektif demikianlah, konsep community based education (pendidikan berbasis komunitas/ masyarakat)  merupakan konsekuensi dari otonomi pendidikan dan otonomi sekolah sebagai pilar utama dan  strategis dalam ikut memajukan pendidikan.


Penulis:        Yuliana Putri Sari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar