BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bagaimana kita bisa
merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi reflek ketika kaki
menginjak duri?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain sebagainya?
jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas tentang
sistem saraf.
Sistem saraf
merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf
kesusunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan.
Sistem koordinasi merupakan suatu
sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan. Setiap
rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di
otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang
bersangkutan.
B. Rumusan
Masalah
A. Apa yang dimaksud sistem saraf?
B.
Apa saja penyusun sel saraf?
C.
Apa saja klasifikasi sistem saraf?
D. Bagaimana mekanisme
penghantar impuls?
E.
Penyakit-penyakit pada sistem saraf?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:
1.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
biologi umum.
2.
Untuk mengetahui pengertian,
penyusun, dan klasifikasi sistem saraf.
3.
Untuk mengetahui mekanisme
penghantar impuls.
4.
Untuk mengetahui penyakit-penyakit
yang ada pada sistem saraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk bervariasi. Sistern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan.
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang
harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
· Reseptor,
adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak
sebagai reseptor adalah organ indera.
· Penghantar
impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang
memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
· Efektor,
adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
B. Penyusun Sel
Saraf
1.
Sel Saraf Neuron
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut
neuron. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a.
Badan sel
Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar
dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma,
mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel
merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.
b.
Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-
cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c.
Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf
panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus
oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan
berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut
dibungkus oleh sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat
menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan
mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan.
Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut
dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat
dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf sensorik, sel saraf motorik, dan sel
saraf intermediet (asosiasi).
•
Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang
(medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).
•
Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem
saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap
rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya
sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang.
•
Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi.
Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan
sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf
lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit
bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel
saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
2.
impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh
reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga
dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
Contoh rangsangan adalah sebagai berikut.
a.
Perubahan dari dingin menjadi panas.
b.
Perubahan dari tidak ada tekanan
pada kulit menjadi ada tekanan.
c.
Berbagai macam aroma yang tercium
oleh hidung.
d.
Suara bising.
e.
Rasa asam, manis, asin dan pahit
pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke
efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.
Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi
karena disengaja atau disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan
melalui jalan yang panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.
b. Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau
tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan
yang sangat singkat dan tidak melewati otak. Contoh gerak refleks adalah
sebagai berikut.
· Terangkatnya
kaki jika terinjak sesuatu
· Gerakan
menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.
· Menutup
hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.
· Gerakan
tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.
· Gerakan
tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi
C. Klasifikasi
Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom. mempunyai 3 materi esensial yaitu:
§
Badan sel yang membentuk bagian
materi kelabu
§
Serabut saraf yang membentuk bagian
materi putih
§
Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan
ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau
kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang
belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih.
1. Sistem Saraf
Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan
sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat
lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan.
a.
Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan
tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai
permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat
ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran,
kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih
berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel
saraf.
b.
Sumsum tulang belakang (medula
spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak
bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan
berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian
seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap
bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke
sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari
sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk
dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf
motor.
c.
Sistem saraf perifer
Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada di
luar sistem saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Sistem saraf perifer
merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani
organ-organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran
darah dan lain-lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf perifer
tidak dilindungi tulang. Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf
kranial), yaitu saraf-saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang
belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang
belakang.
d.
Saraf sensoris (saraf aferen)
disebut juga sel saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls)
dari indera ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
e.
Saraf motoris (saraf eferen)
berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke otot atau kelenjar
berupa respon.
·
Saraf Volunter/Somatik
(disadari)
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang
dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu: sistem
saraf kepala (cranial) dan sistem saraf tulang belakang (spinal).
·
Sistem Saraf Involunter/Otonom
(Tidak Disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam
mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung,
gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang
berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada
pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf
simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik
mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan
saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion
menempel pada organ yang dibantu. Sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik
mempunyai efek yang berlawanan (antagonis). System saraf parasimpatetik :
memperlambat denyut jantung, mengecilkan pupil, mengerutkan kantung kemih, menurunkan
tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Sementara
system saraf simpatetik: memperbesar pupil, menghambat aliran ludah,
mempercepat denyut jantung, menghambat sekresi ke;enjar pencernaan, menghambat
kontraksi kandung kemih dan mengecilkan bronkus.
D. Mekanisme
Penghantar Impuls
Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di
antaranya melalui sel saraf dan sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci
kedua cara tersebut.
1. Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan
ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya
perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu
sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negatif
terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus)
pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik
sesaat. Perubahan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang
serabut saraf. Kecepatan perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi
antara 1 sampai dengart 120 m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada
atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000 detik.
Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel
yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau di bawah ambang
(threshold) tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial
listrik. Tetapi bila kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan
sampai ke ujung akson. Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang
lebih besar pada periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah.
2. Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron
dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak
membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat
struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula
sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron
pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis
disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula
bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan
melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu
zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke
post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang
terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan
dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran
post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel
saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan
diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran
post-sinapsis.
Bagaimanakah penghantaran impuls dari saraf motor ke
otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan
membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari sarkolema
yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf
lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana
untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi
secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak
refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor,
ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian
hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai
perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan
terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari
otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau
tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin,
atau batuk. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas,
yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf
sensori ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa
diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan
ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung
refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung
(asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau mempersempit
pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set saraf
penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada lutut.
E. Penyakit-Penyakit
Pada Sistem Saraf
1.
Stroke (Cerebrovascular
accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat
tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak.
2.
Migrain, adalah nyeri
kepala berdenyut yang disertai mual dan muntah yang terjadi akibat adanya
hiperaktivitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak dan
mengakibatkan terjadinya pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi
(peradangan).
3.
Neuritis, radang saraf yang
terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat
pula karena racun atau defisiensi vitamin B1, B6, B12.
4.
Amnesia, yaitu ketidakmampuan
seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu
periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau
cidera otak.
5.
Alzheimer, atau pikun, bukan penyakit menular, melainkan merupakan sejenis sindrom
dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak
tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer juga dikatakan sebagai penyakit yang
sinonim dengan orang tua.
6.
Ayan atau Epilepsi, penyakit karena
dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak.
Epilepsi adalah penyakit saraf
menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tak beralasan. Pada
penderita ayan, Sinyal-sinyal yang berhubungan dengan perasaan penglihatan,
berpikir, dan bergerak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
7.
Kelumpuhan atau paralisis adalah hilangnya fungsi otot untuk satu atau banyak
otot. Kelumpuhan dapat menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas
di wilayah yang terpengaruh. Kelumpuhan sering disebabkan akibat kerusakan pada
otak.
8.
Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges). Penyakit
ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka fisik, kanker, atau obat-obatan
tertentu.
9. Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu
dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
10. Radang otak (bahasa Inggris: encephalitis) adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh
infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri,
seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies
(disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri).
11. Tumor otak,
adalah proliferasi dan pertumbuhan tak terkendali sel-sel di dalam dan di
sekitar jaringan otak. Tumor otak mencakup sekitar 7-9% dari semua jenis kanker
dan dapat terjadi pada semua usia.
F. Pertanyaan- Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud sistem saraf?
2. Ada berapa komponen yang harus dimiliki sistem
saraf? Jelaskan!
3. Apa saja penyusun sel saraf? Sebutkan!
4. Apa saja penyusun sel saraf neuron? Sebutkan!
5.
Apakah fungsi dari dendrit?
6. Jelaskan apa yang dimaksud gerak sadar dan gerak
reflek!
7. Berikan contoh dari gerak reflek!
8.
Jelaskan mengenai Penghantaran
Impuls Melalui Sel Saraf!
9. Apa penyebab terjadinya stroke?
10. Apa yang dimaksud dengan penyakit alzheimer?
Jawaban
1. Sistem saraf
merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
2.
Ada 3
·
Reseptor, adalah alat penerima
rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah
organ indera.
·
Penghantar impuls, dilakukan oleh
saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada
serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf
disebut neuron.
·
Efektor, adalah bagian yang
menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.
3.
Sel saraf neuron dan impuls
4.
Badan sel, dendrit, dan akson.
5.
Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
6.
Gerak sadar atau gerak biasa adalah
gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Sedangkan gerak reflek
adalah gerak yang tidak disadari.
7.
Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
8.
Penghantaran impuls baik yang berupa
rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena
adanya perbedaan potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel.
9.
akibat tersumbatnya atau pecahnya
pembuluh darah otak.
10.
Alzheimer adalah penyakit pikun yang
sinonim dengan orang tua.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi
yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan
direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron).
Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau
tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem
saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.
B.
Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada
(buku, internet, dan lain-lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar