TUGAS MAKALAH
BIOLOGI
UMUM
“Sistem Pernafasan”
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas limpahan rahmat
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang BiologiUmum yang berjudul "SISTEM PERNAFASAN".
Pada
kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak
Toto Yulianto selaku dosen pengajar Biologi Umum yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam pelaksanaan tugas makalah ini.
2. Semua
pihak- pihak terkait yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir
kata, tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Sumenep,
16 Mei 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Cover…………………………………………………………................................... 1
Kata Pengantar……………………………………………….................................. 2
Daftar Isi………………………………………………………................................. 3
BAB I : PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang……………………………………............................ 4
1.2
Rumusan
Masalah…………………………..........................….…… 4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem Pernafasan............................................................ 5
2.2 Alat Pernafasan Pada Manusia…………………….……….............. 5
2.3 Penyakit Sistem Pernafasan Pada Manusia..................................... .. 7
2.4 Soal – soal Beserta Jawabannya……................................................. 13
BAB III : PENUTUP
3.1
Kesimpulan….…………………...................................………… . 15
Daftar Pustaka………………………………………………............................…. . 16
BAB I
PENAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pernapasan pada manusia
adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida
dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama.
Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat
pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan
udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan
yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran
pernapasan dan mekanisme pernapasan.
Saluran pernapasan atau tractus
respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang
berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan
untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan
berakhir pada paru-paru
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian sistem
pernafasan?
2.
Apa saja alat pernafasan
pada manusia?
3.
Ap asaja penyakit
sistem pernafasan pada manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PengertianSistemPernafasan
Sistem pernapasan atau sistem
respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan
berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma
menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun
memiliki sistem pernapasan.
Pernapasan adalah kegiatan makhluk
hidup yang sangat penting. Karena itu kita tahu bahwa manusia telah
dilengkapi oleh alat yang mampu menghirup udara, sehingga kebutuhan akan
oksigen terpenuhi, karena tanpa oksigen aktivitas dalam tubuh makhluk hidup
tidak dapat berlangsung.
2.2 AlatPernafasanPadaManusia
Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada
manusia.
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain sebagai salah satu organ alat
pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai salah satu dari 5 indera.
Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara, penyaring udara yang akan
masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
2.
Tekak (Faring)
Faring merupakan persimpangan antara
rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang faring terdapat laring.
Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara dan
epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu menelan makanan epiglotis
menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya
pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring
kemudian menuju tenggorokan.
3.
Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa
dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea bercabang dua membentuk
bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut.
1. Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
2. Lapisan tengah terdiri atas otot
polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang rawan
yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini tidak
tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka.
3. Lapisan terdalam terdiri atas
jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini
berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
4.
Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang
tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu
menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir sama
dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
5. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus.
Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan
dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
6. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol
(tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh
pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan darah di
dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma.
Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru
kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan
gelambir bawah. Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu
gelambir atas dan gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput
paru-paru (pleura). Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5
liter.
2.3 PenyakitSistemPenfasanPadaManusia
Sistem pernapasan manusia yang
terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanyaberupa
kelainan, penyakit, atau karena ulah manusia itu sendiri (seperti
merokok). Penyakit atau gangguan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat
menyebabkan terganggunya proses pernapasan.
1.
Asma
Asma
adalah gangguan pada organ pernapasan berupa penyempitan saluran pernapasan
akibat reaksi terhadap suatu rangsangan tertentu. Hal-hal yang dapat memicu
timbulnya serangan asma diantaranya seperti serbuk sari bunga, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pengobatan yang tepat dan teratur dapat membantu penderita.
Serangan asma juga dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa
dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum
obat sebelum melakukan olah raga.
2.
Bronkhitis
Bronkitis
adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).Penyakit ini
biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna, tetapi pada
penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung atau
penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit
paru-paru dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa juga merupakan
akibat dari:
3.
Influenza
Influenza
atau flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ditularkan
melalui udara melalui bersin dari si penderita. Penyakit ini tidak hanya
menyerang manusia, burung, dan binatang mamalia seperti babi dan orang utan
juga dapat terserang flu.
Pada
manusia, gejala umum yang terjadi adalah demam, sakit tenggorokan, sakit
kepala, hidung tersumbat dan mengeluarkan cairan, batuk, lesu serta rasa tidak
enak badan. Dalam kasus yang lebih buruk, influensa juga dapat menyebabkan
terjadinya pneumonia, yang dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak-anak
dan orang berusia lanjut.
Masa
penularan hingga terserang penyakit ini biasanya adalah 1 sampai 3 hari sejak
kontak dengan hewan atau orang yang influensa.Penderita dianjurkan agar
mengasingkan diri atau dikarantina agar tidak menularkan penyakit hingga mereka
merasa lebih sehat.
4. Flu burung
Flu burung atau avian influenza adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan
mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe A yang menyebar antar
unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar ke spesies lain seperti
babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia.
Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui
makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu
yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan
matang untuk menghindari penularan. Kebersihan diri perlu dijaga pula dengan
mencuci tangan dengan antiseptik. Kebersihan tubuh dan pakaian juga perlu
dijaga.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan
yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci
sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Unggas sebaiknya tidak dipelihara di dalam rumah atau
ruangan tempat tinggal. Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk
mengurangi risiko penularan.Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi,
keluhan pernafasan dan (mungkin) perut. Perkembangan virus dalam tubuh dapat
berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan pengobatan.
5.
Flu babi (Swine influenza)
Flu
babi adalah kasus-kasus influensa yang disebabkan oleh virus
Orthomyxoviridae yang biasanya menyerang babi. Flu babi menginfeksi
manusia tiap tahun dan biasanya ditemukan pada orang-orang yang bersentuhan
dengan babi, meskipun ditemukan juga kasus-kasus penularan dari manusia ke
manusia. Gejala virus termasuk demam, disorientasi, kekakuan pada sendi,
muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran yang berakhir pada kematian
Menurut
Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influensa
ini mirip dengan influensa. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada
kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, dan lemah lesu. Beberapa
penderita juga melaporkan buang air besar dan muntah-muntah.
6. Asbestosis
Asbestosis
adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan
parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang
melapisi paru-paru).
Menghirup
serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam
paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang
dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya
pemaparan dan jumlah serat yang terhirup.Gejala asbestosis muncul secara
bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah
banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
7. Faringitis
Faringitis
adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokkan atau faring.
Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan. Radang ini bisa disebabkan oleh
virus atau kuman, pada saat daya tahan tubuh lemah. Pengobatan dengan
antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkala makan
makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan vitamin bisa
menolong.
8. TBC
Penyakit
TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau
kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat
juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya
disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan
masalah TBC di dunia.
Penyakit
TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium
tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
Bakteri
ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882,
sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch.
Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
Penyakit
TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium
tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak
sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila
sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi
banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat
menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah
infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru,
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
9. Emfisema
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus.
Alveolus adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada
penderita emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang
sehat karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru
terperangkap didalamnya.Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin
adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
10. Kanker Paru-Paru
Kanker
paru-parumerupakan pembunuh pertama dibandingkan kanker lainnya. Kanker dapat
tumbuh di jaringan ini dan dapat menyebar ke bagian lain. Penyebab utamanya
adalah asap rokok yang mengandung banyak zat beracun dan dihisap masuk ke
paru-paru dan telah terakumulasi selama puluhan tahun menyebabkan mutasi pada
sel saluran napas dan menyebabkan terjadinya sel kanker. Penyebab lain adalah
radiasi radio aktif, bahan kimia beracun, stres atau faktor keturunan.
Gejala:
Batuk, sakit pada dada, sesak napas, batuk berdarah, mudah lelah dan berat
badan menurun. Tetapi seperti pada jenis kanker lainnya, gejala umumnya baru
terlihat apabila kanker ini sudah tumbuh besar atau telah menyebar.
Pencegahan
dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak mengkonsumsi makanan
bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah timbulnya sel kanker.
11. Pneumonia
Penyebab:
Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada jaringan paru (parenkim) yang
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur. Umumnya disebabkan oleh bakteri
streptokokus (Streptococcus) dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Gejala:
Batuk berdahak dengan dahak kental dan berwarna kuning, sakit pada dada, dan
sesak napas juga disertai demam tinggi.
Pencegahan
dan solusi: Selalu memelihara kebersihan dan menjaga daya tahan tubuh tetap
kuat dapat mencegah agar bakteri tidak mampu menembus pertahanan kesehatan
tubuh. Biasakan untuk mencuci tangan, makan makanan bergizi atau berolahraga secara
teratur.Pengobatan: Apabila telah menderita pneumonia, biasanya disembuhkan
dengan meminum antibiotik
SOAL
– SOAL BESRTA JAWABANNYA
Soal-soal
1.
Apa yang dimaksud
dengan sistem pernapasan?
2.
Sebutkan bagian-bagian
organ alat pernapasan pada manusia?
3.
Dinding tenggorokan
terdiri atas tiga lapisan, sebutkan?
4.
Apa yang menyebabkan
paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit?
5.
Paru-paru kanan terdiri
atas tiga gelambir (Lobus), sebutkan?
6.
Apa penyebab terjadinya
flu burung?
7.
Apa yang dimaksud dengan
penyakit faringitis?
8.
Apa gejala-gejala yang
terjadi pada penderita pneumonia?
9.
Apa penyebab pneumonia?
10.
Apa penyebab emfisema?
Jawaban !
1. Sistem pernapasan atau sistem
respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas.
2.
a). Hidung (Cavum
Nasalis)
b).
Tekak (Faring)
c).
Tenggorokan
(Trakea)
d).
Cabang
Tenggorokan (Bronkus)
e).
Bronkiolus
f).
Alveolus
g).
Paru-paru
3.
Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan berikut :
a)
Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat
b)
Lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang
rawan
c) Lapisan terdalam terdiri atas
jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lender.
4.
Karena Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, sempit, dan
mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan paru-paru
kanan lebih mudah terserang penyakit.
5.
Paru-paru kanan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu
gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.
6.
Flu burung disebabkan oleh virus yang biasanya
menjangkiti burung dan mamalia. Penyebab flu burung adalah virus influensa tipe
A yang menyebar antar unggas. Virus ini kemudian ditemukan mampu pula menyebar
ke spesies lain seperti babi, kucing, anjing, harimau, dan manusia. Virus ini
dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan
sentuhan.
7.
Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang
tenggorokkan atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorokan.
8.
Gejala pneumonia : Batuk berdahak dengan dahak kental dan
berwarna kuning, sakit pada dada, dan sesak napas juga disertai demam tinggi.
9.
Penyebab: Pneumonia merupakan infeksi yang terjadi pada
jaringan paru (parenkim) yang disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus) dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
10. Emfisema disebabkan karena hilangnya
elastisitas alveolus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem pernapasan atau sistem
respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pernapasan adalah kegiatan makhluk
hidup yang sangat penting. Karena itu kita tahu bahwa manusia telah
dilengkapi oleh alat yang mampu menghirup udara, sehingga kebutuhan akan
oksigen terpenuhi, karena tanpa oksigen aktivitas dalam tubuh makhluk hidup
tidak dapat berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Abercrombie, M., M. Hickman, M.h. Johnson, dan M. Thain.
1993. Kampus Lengkap Biologi.
Jakarta: Erlangga.
Campbell, N. 1997. Biology.
Fourth Edition. California: The Benjamin/Cimmings Publishing Company, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar