jam gadget animation

A

Selasa, 24 Juni 2014

Sistem Pencernaan Makanan

Sistem Pencernaan Makanan

BAB I
PENDAHULUAN


1.1             Latar Belakang

Untuk kelangsungan hidupnya, manusia memerlukan makanan. Di dalam tubuh, makanan diolah oleh sistem pencernaan makanan menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh. Makanan manusia berasal dari hewan dan tumbuhan. Zat-zat makanan harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin serta air.
Secara umum, proses pencernaan makanan pada manusia melalui dua tahap, yaitu pencernaan fisik dan pencernaan kimiawi. Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencenaan dan kelenjar yang berhubungan dengan proses pencernaan

1.2             Rumusan Masalah

1.      Jelaskan secara singkat mengenai sistem pencernaan?
2.      Jelaskan proses pencernaan makanan pada manusia?
3.      Apa saja gangguan dan kelainan penyakit pada sistem pencernaan?

1.3             Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini dibuat, antara lain:
1.      Untuk membahas tentang sistem pencernaan
2.      Untuk mengetahui proses pencernaan makanan pada manusia
3.      Untuk mengetahui macam-macam gangguan dan kelainan penyakit pada sistem pencernaan

1.4             Manfaat Makalah
Adapun Manfaat penulisan makalah ini yaitu:
Bagi Peneliti:
Dapat menambah wawasan atau pengetahuan mengenai Sistem Pencernaan makanan beserta gangguan dan kelainan penyakitnya.
Bagi Pembaca:
Dapat mengetahui betapa pentingnya sistem pencernaan makanan.

1.5             Prosedur Makalah

Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif, data di kumpulkan dengan teknik studi pustaka yaitu mengumpulkan materi-materi dari berbagai sumber.










BAB II
PEMBAHASAN


2.1      Sistem Pencernaan Makanan
Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh dalam bentuk yang lebih sederhana.
Sistem pencernaan makanan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam manusia yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur.Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh

2.2       Saluran Pencernaan Makanan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus.
Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut antara lain seperti pada gambar dibawah ini:

Digestive system diagram numbered.svg
Diagram
Sistem Pencernaan
  1. Kelenjar ludah
  2. Parotis
  3. Submandibularis
(bawah rahang)
  1. Sublingualis
(bawah lidah)
  1. Rongga mulut
  2. Amandel
  3. Lidah
  4. Esofagus
(kerongkongan)
  1. Pankreas
  2. Lambung
  3. Saluran pankreas
  4. Hati
  5. Kantung empedu
  6. duodenum
  7. Saluran empedu
  8. Kolon
  9. Kolon transversum
  10. Kolon ascenden
  11. Kolon descenden
  12. Ileum
  13. Sekum
  14. Appendiks/Umbai cacing
  15. Rektum/Poros usus
  16. Anus

Pada gambar diatas, saluran pencernaan terdiri dari:
1.      Rongga Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :

a)      Gigi

Gigi, berfungsi sebagai alat pencernaan mekanik seperti untuk memotong, mengoyak, dan memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil sehingga mempermudah kerja enzim. Berdasarkan fungsi dan bentuknya gigi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu seri, taring, dan geraham.
Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian seperti pada gambar berikut ini:

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/gigi.gif?w=630

b)      Lidah

Lidah, merupakan jaringan otot yang memiliki pangkal pada bagian belakang dasar mulut. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa. Pada lidah terdapat papilla-papila (tonjolan-tonjolan) yang merupakan indera pengecap.
Lidah berfungsi untuk membantu mencampur  makanan dengan ludah (saliva) saat dikunyah dan juga mendorong makanan dari rongga mulut untuk masuk ke kerongkongan (esofagus).
Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:

ü  Rasa asin      —–>  lidah bagian tepi depan
ü  Rasa manis  —–>  lidah bagian ujung
ü  Rasa asam   —–>  lidah bagian samping
ü  Rasa pahit   —–>  lidah bagian belakang / pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/lidah.gif?w=630
.

c)      Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada tiga pasang, yaitu :
1.        Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2.        Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3.        Kelenjar sublingualis,  terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar berikut:

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/kelenjar_ludah.gif?w=300&h=182




2.      Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjang dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan duapertiga otot polos. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristaltik. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristaltik merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut.

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/kerongkongan.gif?w=630

3.        Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).
Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/lambung.gif?w=300&h=170

Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut:

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/lambung2.gif?w=630
Makanan umumnya bertahan tiga sampai empat jam di dalam lambung. Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.
4.        Usus Halus (Intestinum)

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Pada usus halus, terjadi proses penyerapan sari-sari makanan yang selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Usus halus pada manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus halus tengah (jejenum), dan usus halus bagian akhir (ileum).
Struktur usus halus dapat dilihat pada gambar berikut ini

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/usus_halus.gif?w=300&h=159

Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Jadi, di dalam usus halus selain terjadi pencernaan kimiawi dan mekanik juga terjadi penyerapan sari-sari makanan. Pencernaan makanan dari mulut sampai usus halua memerlukan waktu ± 4,5 jam. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
5.        Usus Besar (Intestinum)

Usus besar merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada manusia. Memiliki panjang kurang lebih satu meter dan terdiri atas dua bagian, yaitu usus tebal (colon) dan poros usus (rektum). Sisa-sisa makanan yang sudah diserap sari-sarinya oleh usus halus akan terdorong masuk ke dalam usus besar.
Di dalam usus besar, air dan garam mineral yang masih terdapat dalam sisa-sisa makanan ini akan diserap kembali oleh dinding colon. Setelah itu, sisa-sisa makanan akan ditampung di dalam rektum untuk dibusukkan oleh bakteri pembusuk yang disebut dengan Escherichia coli. Zat-zat sisa makanan yang sudah menjadi feses (tinja) ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar  berikut ini.

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/usus_besar.gif?w=300&h=176

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar).
6.        Anus

Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.


http://wandylee.files.wordpress.com/2012/03/anus.gif?w=630





2.3       Gangguan dan Kelainan Penyakit Pada Sistem Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan sistem pencernaan pada manusia sangat banyak, menyangkut berbagai organ yang terkait dengan sistem pencernaan.

Secara umum, di antara gangguan dan kelainan penyakit tersebut, terjadi antara lain sebagai berikut:

1)      Karies pada Gigi (Dental Caries)

Karies merupakan penumpukan sisa makanan pada gigi sehingga menyebabkan pembusukan. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri. Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang mengikis lapisan email gigi. Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit.

2)      Ulkus Peptikum (Tukak Lambung)

Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

3)      Diare

Diare merupakan keluarnya feses dalam bentuk encer yang disebabkan infeksi pada kolon. Diare dengan feses yang bercampur darah atau nanah disertai dengan perut mulas karena infeksi bakteri Shigella atau jenis Protozoa Entamoeba Histolytica yang disebut penyakit disentri.
Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.

4)      Sembelit (Konstipasi)

Konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserapsehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.

5)      Batu Empedu

Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.






BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan (bahasa Inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam manusia yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur.Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh.













Soal dan Jawaban


1.      Bagaimana skema proses perjalanan makanan pada saluran pencernaan makanan manusia?
Ø  Jawab:
Rongga mulut (pencernaan mekanis dan kimiawi)          Esofagus
(gerak peristaltic)     Lambung (pencernaan menghasilkan kim)      Usus halus (pencernaan dan penyerapan sari makanan)     Usus besar (penyerapan air dan pembentukan feses)          Rektum           Anus (defekasi)

2.      Sebutkan kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam sistem pencernaan makanan pada manusia?
Ø  Jawab:
Kelenjar Saliva, kelenjar parotis, kelenjar submaksilaris, kelenjar sublingualis, pancreas dan hati.

3.      Mengapa di dalam proses pencernaan makanan pada rongga mulut, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanik?
Ø  Jawab:
Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanik karena proses pencernaan mekanik merupakan proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus seperti gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak, dan memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil sehingga mempermudah kerja enzim.

4.      Mengapa di dalam kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan?
Ø  Jawab:
Karena kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut terdorong menuju lambung.


5.      Apa perbedaan antara pencernaan mekanik dengan pencernaan kimiawi yang terjadi di dalam usus halus?
Ø  Jawab:
ü  Di dalam usus halus terjadi pencernaan mekanik karena di dalam usus halus terdapat pemijatan atau pemerasan makanan
ü  Di dalam usus halus terjadi pencernaan kimiawi karena di dalam usus halus menghasilkan enzim

6.      Dimana saja letak terjadinya pencernaan secara kimiawi dalam sistem pencernaan makanan pada manusia?
Ø  Jawab:
Pencernaan makanan secara kimiawi merupakan proses pengubahan zat makanan dengan bantuan enzim pencernaan. Saluran pencernaan yang menghasilkan enzim pencernaan ialah:
ü  Mulut menghasilkan enzim ptyalin atau amylase
ü  Lambung menghasilkan enzim pepsin atau renin
ü  Usus 12 jari menghasilkan enzim enterokinase, tripsin, steapsin (lipase), lactase, maltase.

7.      Apa fungsi asam klorida dalam lambung?
Ø  Jawab:
Fungsi asam klorida dalam lambung, antara lain:
ü  Mematikan bakteri yang terbawa pada makanan yang tertelan
ü  Mengubah sifat protein untuk memudahkan pencernaan
ü  Mengaktifkan pepsinogen dengan mengubahnya menjadi pepsin
ü  Melarutkan zat kapur (kalsium) pada tulang

8.      Apa saja zat makanan yang harus dicerna terlebih dahulu sebelum diserap oleh usus halus?
Ø  Jawab:
Zat makanan yang bermolekul besar yang harus dicerna terlebih dahulu sebelum diserap oleh usus halus, yaitu:
ü  Amilum dapat diserap oleh usus setelah dicerna menjadi glukosa
ü  Lemak dapat diserap oleh usus setelah dicerna menjadi asam lemak dan gliserol
ü  Protein dapat diserap oleh usus setelah dicerna menjadi asam amino

9.      Apa factor penyebab terjadinya sembelit (konstipasi)?
Ø  Jawab:
Sembelit (konstipasi) merupakan susah buang air besar yang terjadi karena kekurangan serat dalam makanan. Serat berfungsi untuk menyerap air sehingga tinja tidak keras dan buang air besar menjadi lancer.

10.  Sebutkan factor-faktor yang menyebabkan terjadinya tukak lambung?
Ø  Jawab:

Tukak lambung dapat terjadi karena kondisi stress, hipersekresi HCL, dan makan-makanan yang merangsang misalnya makanan pedas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar