SEL
SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang............................................................................................................iii
B.
RumusanMasalah.......................................................................................................iii
C.
Tujuan.........................................................................................................................iii
D.
Metode yang
digunakan.............................................................................................iii
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DAN KONSEP TENTANG SEL...................................................1
1.
Karbohidrat...........................................................................................................1-2
2.
Lemak (Lipid)........................................................................................................2
3.
Protein....................................................................................................................2-3
4.
Asam
Nukleat........................................................................................................3
1.
Struktur sel
prokariotik dan eukariotik.................................................................3-6
2.
Bagian sel dan organel
sel.....................................................................................6-13
3.
Transpor melalui
Membran Sel.......,....................................................................13-15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................16
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sel
merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai
kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup
yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler =
monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk
hidup multiseluler.
Sel
sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan
(proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan
lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di
dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
B. Rumusan
Masalah
Adapun batasan masalah
dalam makalah ini adalah:
1. Mengidentifikasi
sel prokariotik dan sel eukariotik
2. Mengidentifikasi
Bagian sel dan organel sel
3. Mengidentifikasi
Transpor melalui Membran Sel
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis
dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Diharapkan
dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2. Mengidentifikasi
perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
D. Metode
Yang Digunakan
Metode deskriftif
dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang
bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media
lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah
ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
DAN KONSEP TENTANG SEL
Selmerupakan unit organisasiterkecil yang
menjadidasarkehidupandalamartibiologis.Semuafungsikehidupandiaturdanberlangsung
di dalam sel. Olehkarenaitu, seldapatberfungsisecaraautonomasalkanseluruhkebutuhanhidupnyaterpenuhi.Seldisusunolehmolekul-molekulutamakehidupanyaitukarbohidrat,
protein, lipid, danasamnukleat.
1. Karbohidrat
Karbohidrat
sangat vital untuk proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup. Berdasarkan fungsinya,
karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi :
-
Karbohidrat sederhana
sebagai sumber energi di dalam sel
-
Karbohidrat rantai
panjang sebagai cadangan energi
-
Karbohidrat rantai
panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
Karbohidrat
terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H), rumus molekul
karbohidrat adalah Cn(H2O)n. Pada tumbuhan
karbohidrat di bentuk oleh sel-sel berhijau daun (kloroplas yang mengandung
klorofil) melalui proses fotosintesis. Contoh Penyakit yang berhubungan dengan Karbohidrat
antara lain :
1.
Penyakit kurang kalori
2.
Penyakit kegemukan (Obesitas)
3.
Diabetes Melitus (penyakit kencing
manis).
Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida,
dan polisakarida.
a. Monosakarida
Monosakarida
adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh jumlah atom C pada
molekulnya. Contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan heksosa.
b. Disakarida
(Cn(H2O)n-1)
Disakarida adalah
karbohidrat yang jika dihidrolisisakan menghasilkan dua molekul monosakarida
yang sama atau berbeda. Contohnya adalah sukrosa (gula tebu) yang terdapat pada
sel batang tebu dan laktosa (gula susu) yang terdapat pada kelenjar susu
(kelenjar mamae).
c. Polisakarida
Polisakarida memilki
rumus molekul (C6H10O5)n. Ada dua macam
polisakarida, yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida
dibentuk oleh monosakarida yang sama, sedangkan heteropolisakarida di bangun
oleh berbagai macam-macam monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.
Contoh homopolisakarida
:
1) Amilum
(zat pati), merupakan hasil fotosintesis.
2) Glikogen,
terdapat pada sel-sel hati dan sel-sel otot
3) Inulin,
terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan.
4) Lignin,
terdapat pada sel xilem.
5) Selulosa,
terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi sebagai
pelindung sel.
Contoh heteropolisakarida
1) Kitin,
terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik dan kumbang
2) Heparin,
terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai zat
antikoagulasi.
2. Lemak
(Lipid)
Lemak
dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam
air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, sepeti eter, kloroform, dan
alkohol. Pada sel makhluk hidup, lemak berfungsi antara lain sebagai komponen
membran plasma, hormon dan vitamin.Contoh penyakit pada Lemak
(Lipid) : Perut Terlihat
Buncit akibat kolesterol tinggi.
3. Protein
Protein
merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks. Pada sel hidup, protein mempunyai
dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran katalitik ditunjukkan
oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh protein otot.Contoh
penyakit akibat kekurangan protein : penyakit Marasmus, Kwashiorkor, Cachexia.
Berdasarkan
komposisi kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein sederhana
dan protein gabungan.
a. Protein
Sederhana
Jika protein sederhana
dihidrolisis, hanya akan menghasilkan asam amino. Contohnya adalah protein
albumin dan glubulin.
b. Protein
Gabungan
Jika protein gabungan
dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain. Contohnya adalah
sebagai berikut :
1) Glikoprotein,
mengandung protein dan karbohidrat
2) Nukleoprotein,
mengandung protein dan asam nukleat
3) Lipoprotein,
mengandung protein dan lipid
4) Kromoprotein,
mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan hemosianin).
4. AsamNukleat
Asam
nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam nukleat, yaitu asam
ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah
untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.
Asam
nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan :
a. Fosfat
(P)
b. Gula
pentosa, yaitu ribosa dan deoksiribosa
c. Basa
netrogen (basa organik)
Berbagai
macam penyakit yang terjadi pada Asam Nukleat antara lain : Virus
penyebab penyakit ebola, Virus
penyebab penyakit AIDS.
B.
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
1.
Struktur sel
prokariotik dan eukariotik
Istilah
sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun
1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop
yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut
benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam
sel tersebut kosong, tidak berisi.
Pada
tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel
hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode.
Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan.
Theodore
Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan
intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman
meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti
tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas
sel-sel.
Perkembangan
pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang
lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop
elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel
(organ kecil).
Semua
sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran
plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang
mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen
(DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan
organel kecil yang berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan
keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid
yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri,
dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat
membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk
kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan,
Cendawan, dan Protista.
Sel
bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa
dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari
membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks
gula dan protein). Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul
(disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan
sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk menempel pada substratnya.
Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang
tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian sel
lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam
kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang
jauh lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
Gambar
2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).
Pada
sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang
membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam
(internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan
sitoplasma (lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti
sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola
terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga
pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga
masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah.
Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam
beberapa ruang.
Sel
TumbuhanSel Hewan
Secara
ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada Tabel
2.1.
Tabel
2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik.
Struktur
|
Prokariotik
|
Eukariotik
|
Membran Nukleus
|
-
|
+
|
Membran Plastida
|
-
|
+
|
Nukleus
|
-
|
+
|
Plastida
|
-
|
+/-
|
Mitokondria
|
-
|
+
|
Badan Golgi
|
-
|
+
|
DNA
|
+
|
+
|
RNA
|
+
|
+
|
Histon
|
-
|
+
|
Pigmen
|
+
|
+
|
Keterangan:
(+) memiliki, (-) tidak memiliki
Berdasarkan
jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik
dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan
jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup
multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk
melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).
Bagian
sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal
sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa
dinding sel dan isi vakuola.
Sel-sel
pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan
pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi.
Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
2.
Bagian sel dan organel
sel
Sel
merupakan kesatuan structural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat
memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel
yang mendukung fungsi-fungsi tertentu.
Adapun
fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a. Membran
plasma
Membran
sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi
isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari
fosfolipid dan protein (lipoprotein). Membran sel bersifat semipermeabel atau
selektif permeabel, yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel.
Contoh penyakit pada membran plasma antara lain : Penyakit CerebrotendinousXanthomatosis,
Sitosterolemia, Gaucher’s.
b. Nukleus
(Inti sel)
Inti
sel eukariotik memiliki membran inti. Susunan molekul membran inti sama dengan
susunan molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Pori pada membran inti
memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.
Di
dalam inti terdapat :
1) Nukleolus
(anak inti), berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (ribonukleat)
yang digunakan dalam perakitan ribosom. Ribosom penting bagi sintesis protein
dalam sel.
2) Nukleoplasma
(cairan inti), merupakan zat yang tersusun dari protein.
3) Butiran
kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat sel tidak
membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut
kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
c. Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan
organel sel. Sitoplasma bersifat koloid, yang tidak padat dan tidak cair.
Sitoplasma terdiri atas air yang didalamnya terlarut banyak molekul kecil,ion
dan protein. Ukuran partikel terlarut adalah 0,001-0,1 mikron, dan bersifat
transparan. Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel
atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi
air rendah. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
1. Retikulum
Endoplasma (RE)
Retikulum
Endoplasma (RE) merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang
membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung didalam sitoplasma.
Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari
satu bagian sel ke bagian sel lainnya. beberapa penyakit pada Retikulum
Endoplasma (RE) diantaranya :Diabetes, Hipoksia, neurodegeneration, penyakit
jantung.Dalam sel terdapat dua tipe RE yaitu RE kasar dan RE halus.
Gambar 2.4 Retikulum
Endoplasma
A) Retikulum
Endoplasma Kasar (REK)
Disebut REK karena
dipermukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tanpak seperti helaian panjang
kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis
pada ribosomyang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel. Fungsi Rek
adalah mendukung sintesis protein yang menyalurkan bahan genetik antara inti
sel dengan sitoplasma.
Gambar
2.7. Nukleus dan Retikulum Endoplasma kasar (Campbell, et al 2006)
B) Retikulum
Endoplasma Halus (REH)
REH tidak ditempeli
ribosom sehingga permukaanya halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya
yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid sperti
kolesterol, gliserida, dan hormon.
2. Aparatus
Golgi (Badan Golgi)
Badan
golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.
Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki
10 sampai 20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan
golgi.
Fungsi Badan Golgi
antara lain:
a) Membentuk
kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
b) Membentuk
membran plasma.
c) Membentuk
dinding sel tumbuhan.
d) Membentuk
akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan
pembentukan lisososm.
Contoh penyakit pada Aparatus
Golgi (Badan Golgi) adalah : penyakit Ginjal
3. Ribosom
Ribosom
berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron yang tersusun oleh RNA
ribosom dan protein. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada
REK. Tiap ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran. Dua subunit ini
saling berhubungan dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.Ribosom
berfungsi umtuk sintesis protein. Pada waktu sintesis protein, ribosom
mengelompok membentuk poliribosom (polisom). Contohpenyakit pada ribosom adalah
penyakit animania
4. Lisosom
Lisosom
merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk
mencerna makro molekul. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya
pada protozoa atau sel darah putih. Lisosom juga berperan dalam autofagus. Sebagai
contoh, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya secara bertahap
diserap. Sel-sel ekornya yang kaya akan lisosom, mati dan hasil
penghancurannnya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang.
Lisosom terutama di temukan pada sel hewan. Adapun contoh penyakitnya adalah
Silikosis dan Rematik.
5. Peroksisom
dan Glioksisom (Badan Mikro)
Peroksisom
adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim
dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase mengkatalisis perombakan
hidrogen proksida (H2O2). Hindrogen Proksida merupakan produk metabolisme sel
yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan
lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom
hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji
padi-padian. Aleuron merupakan bntuk dari protein atau kristal yang terdapat
dalam vakula. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpanan lemak dari
biji yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula.
Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi
perkecambahan. Contoh penyakit pada proksisom yaitu menyebabkan berkurangnya
fotosintesa bersih (netto) dari tumbuhan
6. Mitokondria
Mitkondria
adalah organel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran,
yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar memiliki permukaan halus,
sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut krista. Sel-sel
yang aktif atau memiliki metabolisme tinggi, misalnya sel otot jantung,
mitokondrianya banyak mengandung krista. Membran dalam membagi mitokondria
menjadi dua ruang, yaitu ruang intermembran dan matriks mitokondria.
Gambar 2.5. Mitokondria
(Campbell, et al 2006)
A) Ruang
intermembran
Ruang intermembran
merupakan ruangan diantara membran luar dan membran dalam.
B) Matriks
mitokondria
Matriks mitokondria
merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.
Contoh
penyakit mitokondria yaitu : Penyakit mitokondria yang diwariskan dapat
disebabkan oleh mutasi DNA mitokondria atau gen nuklir yang menyandi protein
mitokondria. Meskipun banyak gangguan mitokondria yang bersifat multisistemik,
beberapa gangguan jaringan tertentu-misalnya neuropati optik, tuli
sensorineural, dan diabetes mellitus tipe 2. Dalam beberapa tahun terakhir,
beberapa gangguan telah dikaitkan dengan mutasi gen nuklir yang bertanggung
jawab untuk pemeliharaan DNA mitokondria dan fungsi, dan potensi kontribusi
kelainan mitokondria pada penyakit neurodegeneratif progresif seperti penyakit
Parkinson dan penyakit Alzheimer telah diakui.
7. Plastida
Plastida
adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga macam plastida,
yaitu kromoplas, leukoplas, dan kloroplas.
-
Kromoplas adalah
plastida berwarna karena mengandung pigmen selain klorofil
-
Leukoplas yaitu
plastida yang berwarna putih dan berfungsi untuk menyimpan amilum (amiloplas),
minyak (elaioplas), dan protein (aleuroplas).
-
Kloroplas yaitu
plastida yang mengandung klorofil.
Kloroplas
dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupimatriks
yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat perpasangan yang disebut
lamela. Secara berkala, lamela ini membesar sehingga terbentuk gelembung pipih
terbungkus membran yang dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam
tumpukan mirip koin. Tumpukan tilakoid dinamakan granum.
Gambar 2.6. Kloroplas
(Campbell, et al 2003)
Contoh penyakit pada
plastida adalah penyakit malaria, Jantung Koroner.
8. Vakuola
(rongga sel)
Vakuola
adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu membran
atau selaput yang disebut tonoplas. Vakuola terbentuk oleh pelipatan ke dalam
dari membran sel. Sel tumbuhan muda berisi banyak vakuola kecil. Akan tetapi,
dengan semakin matangnya usia sel, akan terbentuk vakuola yang semakin
membesar.
Vakuola
berisi antara lain :
a) Asam
organik
b) Asam
amino
c) Glukosa
d) Gas
e) Garam-garam
kristal
f) Alkaloid
9. Sentriol
Sentriol
merupakan hasil perkembangan sentrosom, yaitu pusat sel, daerah sitoplasma yang
dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan
sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau miosis. Dari sentriol
memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat
pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap
kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.
10. Sitoskeleton
Sitoskeleton
atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu
mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara.
A) Mikrofilamen
atau filamen aktin
Mikrofilamen adalah
rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang
disebut aktin.
B) Mikrotubul
Mikrotubul adalah
rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung berlubang.
Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter
mikrotubul lebih kurang 25 monomer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun
sitoskeleton terbesar.
C) Filamen
antara (serabut antara)
Filamen antara adalah
rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Disebut
serabut antara karena berukuran di antara ukuran mikrotubul dan mikrofilamen.
Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak
semua sel tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.
Fungsi sitoskeleton
adalah sebagai berikut :
(1) Memberi
kekuatan mekanik pada sel
(2) Menjadi
kerangka sel
(3) Membantu
gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain
d. Dinding
sel
Dinding
sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel muda, dinding sel tersusun dari
zat pektin. Pada sel dewasa, dinding sel terbentuk dari bahan selulosa yang
bersifat kaku sehingga bentuk sel tumbuhan cenderung tetap.
Pada
dinding sel terdapat bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut
noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan plasma sel satu dengan sel yang
lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang
berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Noktah
pada batang pinus Plasmodesmata
Contoh
penyakit pada Dinding sel adalah kolesterol dan asam urat
3.
Transpor melalui
Membran Sel
Membran
sel atau membran plasma terletak disebelah luar sitoplasma. Didalam sitoplasma
terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh
membran. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama dengan membran sel, yaitu terdiri
atas molekul lemak dan protein.
Protein
yang tersumbul diantara dua lapis fosfolipid disebut protein ekstrinsik
(perifer). Protein yang tenggelam diantara dua lapis fosfolipid disebut protein
intrinsik (integral). Protein ekstrinsik bersifat hidrofilik (suka air),
sedangkan protein intrinsik bersifat hidrofobik (menolak air). Karena susunan
membran sel yang demikian , maka membran sel bersifat semipermeabel atau
selektif permeabel. Artinya, membran sel hanya dapat dilalui oleh air dan
zat-zat tertentu yang terlarut didalamnya. Membran sel berfungsi mengatur
materi atau tranformasi dari dan keluar
sel. Tranformasi melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transfor
pasif dan transfor aktif.
a. Transfor
Pasif
Transfor
pasif adalah transfor yang tidak memerlukan energi. Transfor ini berlangsung
akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transfor pasif
terdiri dari difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1) Difusi
Difusi adalah
perpindahan zat (gas, padat, atau cair) dengan atau tanpa melewati membran,
dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah
sehingga konsentrasi zat menjadi sama. Contoh suatu tabung berisi suatu air,
kemudian ditambahkan cairan dengan konsentrasi gula tinggi, maka ion atau
molekul gula tadi akan bergerak menuju kearah air, cairan hasil campuran tadi
konsentrasinya menjadi sama.
2) Osmosis
Difusi suatu pelarut
(biasanya air) melalui membran semipermeable secara deferensial dari suatu
cairan yang berkonsentrasi tinggi ke cairan yang berkonsentrasi rendah.
Konsentrasi disini adalah konsentrasi pelarutnya (Air).Peristiwa osmosis dapat
kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air
melalui bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke
dalam larutan hipertonis.
3) Difusi
terbantu (Facillitated Difussion)
Difusi terbantu adalah
difusi yang memerlukan bantuan protein, misalnya enzim. Contoh bakteri
Escherichia coli jika dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, maka
metabolismenya menurun. Salah satu sebabnya adalah membran selnya tidak dapat
dilalaui laktosa (impermeabel).
b. Transfor
aktif
Transfor
aktif adalah tranfor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam sel
adalah ATP (adenosin trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari
hasil respirasi sel. Transfor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di dalam
sel. Contoh sitoplasma sel darah merah manusia mempunyai kadar ion kalium 30 kali
lebih besar dari pada cairan ekstrasel, yaitu plasma darah. Di lain pihak,
kadar ion natrium plasma darah 11 kali lebih besar dari pada sel darah merah.
Untuk itu, perlu pengangkutan ion kalium dan ion natrium.
Transfor
aktif melalui membran sel dapat berupa endositosis dan eksositosis.
1) Endositosis
Endositosis adalah
peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel di
transfer ke dalam sel. Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan
bakteri penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan menangkapnya dalam suatu
vakuola makanan yang selanjutnya dicerna oleh lisosom.Endositosis antara lain
pinositosis dan fagositosis.
a. Pinositosis
Tahapan proses
pinositosis adalah sebagai berikut. Mula-mula, zat pemicu menempel pada
reseptor khusus membran sel. Kemudian terjadi lekukan (invaginasi) dari membran
sel membentuk gelembung/ kantong atau saluran pinositosik. Di dalam sel,
gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung menjadi
gelembung yang lebih besar.
b. Fagositosis
Proses fagositosis sama
dengan pinositosis, tetapi terjadi pada benda padat yang berukuran lebih besar.
Fagositosi terjadi misalnya saat rotifera, Ciliata, atau organisme mikroskopik lain
ditelan oleh amoeba. Amoeba memangsa paramecium dengan cara menangkapnya dengan
kaki semu (pseudopodium), kemudian mengurungnya dalam vakuola (fagosom). Selama
fagositosis, mangsa menjadi tak berdaya karena sekresi enzim pencerna dari sel
pemangsa (fagositik). Contoh penyakitnya yaitu : bakteri dan virus
2) Eksositosis
Eksositosis adalah
kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang megeluarkan protein dalam juamlah
besar, protein tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang
dilapisi membran dalam kompleks Golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan
sel dan mengosongkan isinya keluar.Contoh neuron atau sel saraf, yang menggunakan
eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang sel otot. Ketika
sel tumbuhan sedang membuat diding sel, eksositois mengeluarkan karbohidrat
dari vesikula golgi kebagian luar selnya.
BAB
III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sel
pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan
gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin
menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje
(1789-1869) mengadakanperubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore
Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881),
pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas
sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti
(nukleus). MaxSchultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel
Omnis Cellula Cellula.
Sel
dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel
somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang
mati).
Sel tumbuhan terdiri
atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,
vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel,
sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Perbedaan
sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari
dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola
sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan
bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom
dan sentriol.
B. Saran
Bagi
kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan.
Kepada
para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang Sel
DAFTAR
PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel,
Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi.
Depdikbud, Jakarta.
Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi
Pertanian, Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Gunawan Dkk.2007.Biologi.PT
Grasindo,Jakarta.
D.A. Pratiwi Dkk.Biologi.Erlangga
Soal-soal
1. Jelaskan
perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik?
Jawab : pada sel
prokariotik, materi genetik tersebar di dalam suatu badan serupa inti yang tidak
dikelilingi oleh membran. Sedangkan sel eukariotik sebaliknya, memiliki inti
sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran.
2. Jelaskan
dua tiori sel serta siapa yang mengemukakan teori tersebut!
Jawab :
A. Robert
Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia
meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan
yang dibatasi oleh dinding.
B. Theodore
Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan
intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman
meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti
tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas
sel-sel.
3. Bagaimana
terjadinya perubahan fase sol menjadi fase gel dan sebaliknya pada sitoplasma?
Jawab : koloid
sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase
sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah.
4. Sitoskeleton
atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda. Sebutkan dan
jelaskan?
Jawab :
1.
Mikrofilamen atau
filamen aktin adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis,
terdiri dari protein yang disebut aktin.
2.
Mikrotubul adalah
rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung berlubang.
3.
Filamen antara adalah
rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit.
5. Berdasarkan
jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok! Ssebutkan
dan jelaskan?
Jawab : sel somatik dan sel reproduktif. Sel
somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid).
Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami
proses pembelahan mitosis. Sedangkan Sel reproduktif berfungsi untuk
perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses
meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).
6. Apa
peranan protein bagi suatu sel?
Jawab : Pada sel hidup,
protein mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran
katalitik ditunjukkan oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh
protein otot.
7. Jelaskan
mengapa membran sel plasma bersifat semipermiabel dan selektif ?
Jawab : bersifat selektif artinya hanya
zat-zat tertentu yang dibutuhkan sel saja yang dapat melalui sel, sehingga
zat-zat berbahaya tidak dapat melalui membran sel. Sedangkan semipermabel
artinya beberapa zat dapat melalui sel.
8.
Jelaskan 4 fungsi
membran plasma !
Jawab :
a. Sebagai
reseptor (penerima rangsang dari luar)
b. Melindungi
agar isi sel tak keluar meninggalkan sel
c. Mengontrol
zat-zat yang keluar masuk sel
d. Tempat
terjadinya kegiatan biokimiawi
9. Jelaskan
jika sel tumbuhan dimasukkan kedalam
a. Larutan
hipotonis
b. Larutan
hipertonis
Jawab
:
a. Larutan
hipotonis : sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan
mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras.
b. Larutan
hipertonis : sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami
plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel)
10. Sebutkan
5 fungsi transport aktif
Jawab :
1. Mengangkut
ion Na+ keluar sel
2. Mengangkut
K+ kedalam sel
3. Mengangkut
Glukosa dan enzim amiko kedalam sel
4. Perpindahan
molekul atau ion menggunakan energi
5. Memelihara
keseimbangan didalam sel
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Ilmu Biologi memiliki banyak bagian dan aspek yang menjadi penyusun penting
di dalamnya, salah satunya adalah sitologi, yaitu ilmu
yang mempelajari tentang seluk beluk sel. Secara umum sel dapat didefinisikan
sebagai satuan organisasi terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan tempat
terselenggaranya fungsi kehidupan. Hingga saat ini, penelitian masih terus
dilakukan untuk dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana sebenarnya sel
itu.
Sel
dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel
eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel
somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang
mati).
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
pengertian sel?
2. Bagaimana
sejarah sel!
3. Bagaimana
stuktur sel dalam makhluk hidup?
4. Apakah
perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
5. Apakah
penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup?
C.
MANFAAT
PENULISAN
1. Untuk
mengetahui pengertian beserta sejarah sel!
2. Untuk
mengetahui stuktur sel dalam makhluk hidup!
3. Untuk
mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan
sel hewan!
4. Untuk
mengetahui penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup!
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi
dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk
hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal
(uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel
disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel
merupakan suatu protoplasma pembangun kehidupan. Sel merupakan unit struktural
dan unit fungsional kehidupan. Sel merupakan satu kesatuan kehidupan. Pada
dasarnya, semua bentuk kehidupan di bumi disusun oleh sel. Mereka ada yang di
kenal sebagai organisme uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang berupa
organisme multi seluler (bersel banyak). Pada organisme multiseluler, setiap
sel tidak berdiri sendiri, melainkan bersatu menjadi bagian yang lebih besar.
Dengan adanya pembagian kerja, sel-sel yang berbeda mampu melakukan tugas yang
bersifat khusus
B.
SEJARAH SEL
Pada
tahun 1665 Robert Hooke, merupakan
orang yang pertama kali menemukan sel. Ia mengamati stuktur seperti kotak yang
terdapat pada sayatan gabus tutup botol. Kemudian
pada
tahun 1674 Antonie Van Loeuwenhoek menemukan
mikroskop lensa tunggal dengan perbesaran bayangan benda mencapai 270 kali.
Pada tahun 1839 di Jerman Matthias
Schleiden dan Thomas Schwann menemukan
teori tentang sel. Schleiden meyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun dari sel.
Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Schwann, ia menyatakan bahwa semua hewa
juga tersusun dari sel.
C.
STUKTUR
SEL
Sel
merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup, baik itu hewan makro maupun
mikro. Sel pada makhluk hidup yang satu berbeda dengan makhluk hidup yang lain.
Namun sel harus terdiri atas 3 komponen utama yang harus ada, yaitu:
1.
Dinding Sel
Dinding sel
merupakan struktur yang kuat tersusun dari bahan selulosa yang terdapat di
sebelah luar membran sel. Dinding sel berfungsi memberi kekuatan dan
perlindungan sel dan hanya terdapat pada sel tumbuhan.
2.
Selaput Sel
Selaput sel
merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan dan sel hewan. Membran plasma
terletak di sebelah luar sitoplasma. Membran plasma bersifat semipermeabel yang
tersusun dari senyawa lemak dan protein. Fungsinya mengatur transportasi zat
antar sel. Pada sel tumbuhan, membran plasma dilindungi oleh dinding sel yang
tersusun dari selulosa yang kuat dan kenyal.
3.
Sitoplasma
Sitoplasma
adalah bagian sel berupa cairan kental yang terletak di antara selaput sel
(membran plasma) dan inti sel (nukleus). Didalamnya terlarut bermacam-macam zat
organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Didalam sitoplasma terdapat
bagian-bagian yang disebut organel, seperti mitokondria, lisosom, ribosom,
retikulum endoplasma, badan golgi, plastida, sentrosom, dan vakula.
BENTUK DAN FUNGSI ORGANEL DALAM SEL
NO.
|
ORGANEL
|
BENTUK
|
FUNGSI
|
1.
|
Retikulum Endoplasma
|
Lipatan membran yang terbentang dari inti ke membran
sel.
|
Pembuatan (sintesis) protein
|
2.
|
Ribosom
|
Butiran yang melekat pada retikulum endoplasma dan
sitoplasma.
|
Sebagai tempat proses pembuatan protein.
|
3.
|
Badan Golgi
|
Seperti kantong yang dibungkus membran.
|
Sekresi partikel atau zat-zat sisa.
|
4.
|
mitokondria
|
Batang atau bulat lonjong
|
Respirasi sel
|
5.
|
Lisosom
|
Bulat lonjong
|
Sebagai organel pencernaan intrasel.
|
6.
|
vakuola
|
Berbentuk bintik terang, seperti gelembung udara
|
Penyimpanan sampah sel dan bahan-bahan yang tidak
langsung dipakai.
|
7.
|
Plastida
|
Bulat lonjong
|
Pembentukan dan penyimpanan subtansi untuk proses
metabolisme
|
Tidak semua organel
di dalam sel tumbuhan terdapat di dalam sel hewan, demikian pula sebaliknya.
Contohnya adalah plastida dan sentrosom. Plastida merupakan organel yang hanya
dimiliki oleh sel tumbuhan, sedangkan sentrosom merupakan organel yang hanya
dimiliki oleh hewan.
4.
Inti Sel (Nukleus)
Inti sel
merupakan bagian sel yang berukuran relatif besar dan berbentuk bulat atau
bulat telur. Bentuk inti sel pada sel darah putih tidak teratur. Inti sel
merupakan pusat pengendali kegiatan sel dan juga penentu penurunan sifat pada
keturunannya.
Inti sel
terdiri atas kromosom, anak inti (nukleolus), cairan inti (nukleoplasma), dan
selaput inti. Pada kromosom terdapat asam nukleat jenis DNA (deoxyribonucleic acid) yang mengandung
gen sebagai pembawa sifat menurun sehingga menentukansifat suatu makhluk hidup.
Anak inti kaya dengan asam nukleat jenis RNA (ribonucleic acid). Pada cairan
inti terlarut barmacam-macam zat dan kromosom. Struktur selaput inti sama
dengan selaput sel. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, baik bentuk maupun
susunannya.
D. PERBEDAAN SEL TUMBUHAN, HEWAN DAN
BAKTERI
Oleh karena
organisme sel terbagi menjadi 2 golongan yaitu sel prokariota dan sel
eukariota. Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri secara umum mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
SEL
TUMBUHAN
|
SEL HEWAN
|
SEL
BAKTERI
|
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
|
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
|
Sel bakteri sangat kecil.
|
Mempunyai bentuk yang tetap.
|
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
|
|
Mempunyai plastida
|
Tidak mempunyai plastida
|
Tidak mempunyai plastida
|
Mempunyai vakuola yang besar
|
Tidak mempunyai vakuola
|
|
Menyimpan tenaga dalam bentuk pati.
|
Menyimpan tenaga dalam bentuk glikogen
|
_
|
Tidak mempunyai sentrosom
|
Mempunyai sentrosom
|
Tidak mempunyai sentrosom
|
Tidak memiliki lisosom
|
Memiliki lisosom
|
_
|
Nukleus lebih kecil dari vakuola
|
Nukleus lebih besar dari vesikel
|
Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya
|
E. DIFERENSIASI SEL
Regenerasi
sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi
ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak. Diferensiasi
sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan
fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung
fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi
menjadi sel kulit.
Saat sebuah
sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali
dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang
spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Regenerasi
dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat
pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada
jumlah gen yang diekspresikan.Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen
penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih
banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.
F.
PENYAKIT-PENYAKIT
SEL
1. Penyakit Pada Eritrosit (Sel Darah
Merah)
a. Pengertian Anemia
Anemia (dalam bahasa
Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah
normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Anemia menyebabkan
berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah
merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang
diperlukan tubuh.
b. Gejala Anemia
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang
tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan,
kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah
berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
c. Diagnosa
Pemeriksaan darah
sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam
volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah
bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah
komplit (CBC). Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah
komplit (CBC).
d. Penyebab Dari Anemia
Perdarahan hebat,
Kronik (menahun), Akut (mendadak), Pecah pembuluh darah, Pembedahan, Pendarahan
hidung, Kecelakaan, Persalinan, Wasir, Genetik, Kanker disaluran pencernaan,
Ulkus peptikum, Tumor ginjal di kandung kemih, Pendarahan menstruasi yg sangat
banyak, Berkurangnya pembentukan sel darah merah karena : =>Kekurangan zat
besi =>Kekurangan vitamin B12 =>Kekurangan asam folat =>Kekurangan
vitamin C =>Penyakit kronik
2. Penyakit Pada Leukosit (Sel Darah
Putih)
a. Pengertian Leukimia
Leukemia adalah jenis
kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker
bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan
tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh.
Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan
menggantikannya. Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang,
Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama
tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum
tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel
lain.
b. Gejala Leukimia
Demam atau keringat malam, infeksi yang sering terjadi,
merasa lemah atau letih sakit kepala, mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah,
bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit), nyeri
di tulang atau persendian, pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat
pembesaran limpa), pembengkakan, terutama di leher atau ketiak, kehilangan berat
badan.
c. Penyebab Dari Leukimia
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun
diketahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a) Radiasi
b) Faktor leukemogenik
c) Epidemiologi
3. Penyakit Pada Trombosit (Keping
Darah)
a. Pengertian Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu
bentuk kelainan perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana
protein yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat
sedikit. Penyakit ini ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku secara
normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi dengan baik maka akan
menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga cacat dan kematian
dini akibat perdarahan yang berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan
spontan yang berat dan kelainan sendi yang nyeri dan menahun
b. Gejala Hemofilia
Gejala yang mudah
dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan sobeknya kulit permukaan
tubuh, maka darah akan terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk
membeku. Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan
perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri
pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan
jaringan persendian permanen akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi
dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar sendi hingga penurunan kemampuan
motorik penderita dan gejala lainnya. Hemofilia dapat membahayakan jiwa
penderitanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti
perdarahan pada otak.
c. Macam-Macam Hemofilia
Penyakit
hemofilia dibedakan menjadi 2 yaitu:
· Hemofilia A
Hemofilia
A yang dikenal juga dengan nama Hemofilia Klasik karena jenis hemofilia ini
adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. Terjadi
karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yangmenyebabkan
masalah pada proses pembekuan darah.
· Hemofilia B
Hemofilia B yang dikenal juga dengan
nama Christmas Disease karena ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang
bernama Steven Christmas asal Kanada. Terjadi karena kekurangan faktor 9
(Factor IX) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses pembekuan
darah.
G.
PERTANYAAN BESERTA JAWABAN
1. Apa
yang dimaksud dengan sel....?
Jawab:
satuan stuktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
2. Siapkah
ilmuan yang pertama kali memperkenalkan sel.........?
Jawab:
Robert Hooke
3. Sebutkan
2 perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan...!
Jawab:
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
v
Sel
tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
|
v
Sel hewan lebih kecil
daripada sel tumbuhan.
|
v Mempunyai bentuk yang tetap
|
v Tidak mempunyai bentuk yang tetap
|
4. Sebutkan
penyakit yang terdapat di sel darah merah....!
Jawab:
anemia
5. Jelaskan
secara singkat gejala hemofilia....!
Jawab:
Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan
perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri
pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan
jaringan persendian permanen akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi
dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar sendi hingga penurunan kemampuan
motorik penderita dan gejala lainnya
6. Siapakah
ilmuan yang pertama kali menemukan hemofilia B....!
Jawab:
Steven Christmas asal Kanada
7. Jelaskan
yang dimaksud dengan ribosom....?
Jawab:
organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis
protein
8. Jelaskan
yang dimaksud dengan badan golgi....?
9. Jelaskan
fungsi dari dinding sel......?
Jawab:
memberi kekuatan dan perlindungan sel dan hanya terdapat pada sel tumbuhan.
10. Sebutkan
beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi leukemia....?
Jawab:
Radiasi, faktor leukemogenik, epidemilogi.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Semua organisme
tersusun dari sel, mulai dari organisme terkecil seperti bakteri hingga
organisme yang besar seperti gajah. Organisme ada yang tersusun dari satu sel
yang disebut uniseluler. Ada juga organisme yang tersusun dari banyak sel
disebut organisme multiseluler. Sel-sel tubuh organisme multiseluler membentuk
jaringan, kumpulan beberapa jaringan membentuk organ, dan beberapa organ
membentuk sistem organ.
B.
SARAN
Setelah makalah biologi
ini selesai harapan saya, apa yang telah saya kerjakan bisa bermanfaat bagi
saya dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto,
S.Pd. dkk. 2006. Biologi 1. Jakarta:yudhistira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar