jam gadget animation

A

Selasa, 24 Juni 2014

Makalah SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN



SEL SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN 




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang............................................................................................................iii
B.     RumusanMasalah.......................................................................................................iii
C.    Tujuan.........................................................................................................................iii
D.    Metode yang digunakan.............................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL...................................................1
1.      Karbohidrat...........................................................................................................1-2
2.      Lemak (Lipid)........................................................................................................2
3.      Protein....................................................................................................................2-3
4.      Asam Nukleat........................................................................................................3

B.     STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
1.      Struktur sel prokariotik dan eukariotik.................................................................3-6
2.      Bagian sel dan organel sel.....................................................................................6-13
3.      Transpor melalui Membran Sel.......,....................................................................13-15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sel merupakan kesatuan dasar sruktural dan fungsional makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan/ aktivitas kehidupan (proses metabolisme, reproduksi, iritabilitas, digestivus, ekskresi dan lainnya) pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak berlangsung di dalam tubuh yang dilakukan oleh sel.
B.     Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik
2.      Mengidentifikasi Bagian sel dan organel sel
3.      Mengidentifikasi Transpor melalui Membran Sel
C.     Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah:
1.      Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
2.      Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan.
D.    Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam makalah ini.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN KONSEP TENTANG SEL
Selmerupakan unit organisasiterkecil yang menjadidasarkehidupandalamartibiologis.Semuafungsikehidupandiaturdanberlangsung di dalam sel. Olehkarenaitu, seldapatberfungsisecaraautonomasalkanseluruhkebutuhanhidupnyaterpenuhi.Seldisusunolehmolekul-molekulutamakehidupanyaitukarbohidrat, protein, lipid, danasamnukleat.
1.      Karbohidrat
Karbohidrat sangat vital untuk proses fisiologi di dalam sel makhluk hidup. Berdasarkan fungsinya, karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi :
-          Karbohidrat sederhana sebagai sumber energi di dalam sel
-          Karbohidrat rantai panjang sebagai cadangan energi
-          Karbohidrat rantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), oksigen (O), dan hidrogen (H), rumus molekul karbohidrat adalah Cn(H2O)n. Pada tumbuhan karbohidrat di bentuk oleh sel-sel berhijau daun (kloroplas yang mengandung klorofil) melalui proses fotosintesis. Contoh Penyakit yang berhubungan dengan Karbohidrat antara lain :
1.      Penyakit kurang kalori
2.      Penyakit kegemukan (Obesitas)
3.      Diabetes Melitus (penyakit kencing manis).
Karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a.       Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat sederhana yang namanya ditentukan oleh jumlah atom C pada molekulnya. Contoh monosakarida adalah triosa, pentosa, dan heksosa.
b.      Disakarida (Cn(H2O)n-1)
Disakarida adalah karbohidrat yang jika dihidrolisisakan menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda. Contohnya adalah sukrosa (gula tebu) yang terdapat pada sel batang tebu dan laktosa (gula susu) yang terdapat pada kelenjar susu (kelenjar mamae).

c.       Polisakarida
Polisakarida memilki rumus molekul (C6H10O5)n. Ada dua macam polisakarida, yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida. Homopolisakarida dibentuk oleh monosakarida yang sama, sedangkan heteropolisakarida di bangun oleh berbagai macam-macam monosakarida, nitrogen amino, dan sulfur.
Contoh homopolisakarida :
1)      Amilum (zat pati), merupakan hasil fotosintesis.
2)      Glikogen, terdapat pada sel-sel hati dan sel-sel otot
3)      Inulin, terdapat pada sel akar tumbuhan tertentu sebagai cadangan makanan.
4)      Lignin, terdapat pada sel xilem.
5)      Selulosa, terdapat pada dinding sel tumbuhan tingkat tinggi dan berfungsi sebagai pelindung sel.
Contoh heteropolisakarida
1)      Kitin, terdapat pada kulit Arthropoda, misalnya jangkrik dan kumbang
2)      Heparin, terdapat di dalam sel hati, sel paru-paru, dan sel dinding arteri sebagai zat antikoagulasi.
2.      Lemak (Lipid)
Lemak dibangun oleh gliserol dan asam lemak. Lemak mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut organik, sepeti eter, kloroform, dan alkohol. Pada sel makhluk hidup, lemak berfungsi antara lain sebagai komponen membran plasma, hormon dan vitamin.Contoh penyakit pada Lemak (Lipid) : Perut Terlihat Buncit akibat kolesterol tinggi.
3.      Protein
Protein merupakan senyawa kimia yang sangat kompleks. Pada sel hidup, protein mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran katalitik ditunjukkan oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh protein otot.Contoh penyakit akibat kekurangan protein : penyakit Marasmus, Kwashiorkor, Cachexia.
Berdasarkan komposisi kimianya, protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein sederhana dan protein gabungan.
a.       Protein Sederhana
Jika protein sederhana dihidrolisis, hanya akan menghasilkan asam amino. Contohnya adalah protein albumin dan glubulin.
b.      Protein Gabungan
Jika protein gabungan dihidrolisis, akan menghasilkan asam amino dan senyawa lain. Contohnya adalah sebagai berikut :
1)      Glikoprotein, mengandung protein dan karbohidrat
2)      Nukleoprotein, mengandung protein dan asam nukleat
3)      Lipoprotein, mengandung protein dan lipid
4)      Kromoprotein, mengandung protein dan bahan zat warna (hemoglobin dan hemosianin).
4.      AsamNukleat
Asam nukleat merupakan materi inti sel. Ada dua macam nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Fungsi asam nukleat adalah untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.
Asam nukleat merupakan polimer nukleotida. Hidrolisis nukleotida akan menghasilkan :
a.       Fosfat (P)
b.      Gula pentosa, yaitu ribosa dan deoksiribosa
c.       Basa netrogen (basa organik)
Berbagai macam penyakit yang terjadi pada Asam Nukleat antara lain : Virus penyebab penyakit ebola, Virus penyebab penyakit AIDS.
B.     STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
1.      Struktur sel prokariotik dan eukariotik
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang lainnya. Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil).
Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosom (lihat Gambar 2.1 Di sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik.
Gambar 2.1 Sel bakteri prokariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Sel TumbuhanSel Hewan
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik.
Struktur
Prokariotik
Eukariotik
Membran Nukleus
-
+
Membran Plastida
-
+
Nukleus
-
+
Plastida
-
+/-
Mitokondria
-
+
Badan Golgi
-
+
DNA
+
+
RNA
+
+
Histon
-
+
Pigmen
+
+

Keterangan: (+) memiliki, (-) tidak memiliki
Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).
Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola.
Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
2.      Bagian sel dan organel sel
Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu.
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a.       Membran plasma
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid dan protein (lipoprotein). Membran sel bersifat semipermeabel atau selektif permeabel, yang berfungsi mengatur masuk dan keluarnya zat dari sel. Contoh penyakit pada membran plasma antara lain : Penyakit CerebrotendinousXanthomatosis, Sitosterolemia, Gaucher’s.
b.      Nukleus (Inti sel)
Inti sel eukariotik memiliki membran inti. Susunan molekul membran inti sama dengan susunan molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Pori pada membran inti memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan sitoplasma.
Di dalam inti terdapat :
1)      Nukleolus (anak inti), berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Ribosom penting bagi sintesis protein dalam sel.
2)      Nukleoplasma (cairan inti), merupakan zat yang tersusun dari protein.
3)      Butiran kromatin yang terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat sel tidak membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.
c.       Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid, yang tidak padat dan tidak cair. Sitoplasma terdiri atas air yang didalamnya terlarut banyak molekul kecil,ion dan protein. Ukuran partikel terlarut adalah 0,001-0,1 mikron, dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
1.      Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum Endoplasma (RE) merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung didalam sitoplasma. Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan substansi-substansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. beberapa penyakit pada Retikulum Endoplasma (RE) diantaranya :Diabetes, Hipoksia, neurodegeneration, penyakit jantung.Dalam sel terdapat dua tipe RE yaitu RE kasar dan RE halus.
Gambar 2.4 Retikulum Endoplasma
A)    Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Disebut REK karena dipermukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tanpak seperti helaian panjang kertas pasir. Ribosom adalah tempat sintesis protein. Protein yang disintesis pada ribosomyang melekat pada RE biasanya ditujukan untuk luar sel. Fungsi Rek adalah mendukung sintesis protein yang menyalurkan bahan genetik antara inti sel dengan sitoplasma.
Gambar 2.7. Nukleus dan Retikulum Endoplasma kasar (Campbell, et al 2006)
B)    Retikulum Endoplasma Halus (REH)
REH tidak ditempeli ribosom sehingga permukaanya halus. REH memiliki enzim-enzim pada permukaannya yang berfungsi untuk sintesis lipid, glikogen, dan persenyawaan steroid sperti kolesterol, gliserida, dan hormon.
2.      Aparatus Golgi (Badan Golgi)
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik. Setiap sel hewan memiliki 10 sampai 20 badan golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki beberapa ratus badan golgi.
Fungsi Badan Golgi antara lain:
a)      Membentuk kantong-kantong (vesikula) untuk sekresi, terutama pada sel-sel kelenjar.
b)      Membentuk membran plasma.
c)      Membentuk dinding sel tumbuhan.
d)     Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisososm.
Contoh penyakit pada Aparatus Golgi (Badan Golgi) adalah : penyakit Ginjal 
3.      Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein. Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran. Dua subunit ini saling berhubungan dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.Ribosom berfungsi umtuk sintesis protein. Pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok membentuk poliribosom (polisom). Contohpenyakit pada ribosom adalah penyakit animania
4.      Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makro molekul. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih. Lisosom juga berperan dalam autofagus. Sebagai contoh, pada waktu kecebong berubah menjadi katak, ekornya secara bertahap diserap. Sel-sel ekornya yang kaya akan lisosom, mati dan hasil penghancurannnya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru yang berkembang. Lisosom terutama di temukan pada sel hewan. Adapun contoh penyakitnya adalah Silikosis dan Rematik.
5.      Peroksisom dan Glioksisom (Badan Mikro)
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah enzim katalase. Katalase mengkatalisis perombakan hidrogen proksida (H2O2). Hindrogen Proksida merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, misalnya pada lapisan aleuron biji padi-padian. Aleuron merupakan bntuk dari protein atau kristal yang terdapat dalam vakula. Glioksisom sering ditemukan di jaringan penyimpanan lemak dari biji yang berkecambah. Glioksisom mengandung enzim pengubah lemak menjadi gula. Proses perubahan tersebut menghasilkan energi yang diperlukan bagi perkecambahan. Contoh penyakit pada proksisom yaitu menyebabkan berkurangnya fotosintesa bersih (netto) dari tumbuhan
6.      Mitokondria
Mitkondria adalah organel penghasil energi sel. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar memiliki permukaan halus, sedangkan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut krista. Sel-sel yang aktif atau memiliki metabolisme tinggi, misalnya sel otot jantung, mitokondrianya banyak mengandung krista. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua ruang, yaitu ruang intermembran dan matriks mitokondria.
Gambar 2.5. Mitokondria (Campbell, et al 2006)
A)    Ruang intermembran
Ruang intermembran merupakan ruangan diantara membran luar dan membran dalam.
B)    Matriks mitokondria
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.
Contoh penyakit mitokondria yaitu : Penyakit mitokondria yang diwariskan dapat disebabkan oleh mutasi DNA mitokondria atau gen nuklir yang menyandi protein mitokondria. Meskipun banyak gangguan mitokondria yang bersifat multisistemik, beberapa gangguan jaringan tertentu-misalnya neuropati optik, tuli sensorineural, dan diabetes mellitus tipe 2. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa gangguan telah dikaitkan dengan mutasi gen nuklir yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan DNA mitokondria dan fungsi, dan potensi kontribusi kelainan mitokondria pada penyakit neurodegeneratif progresif seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer telah diakui.
7.      Plastida
Plastida adalah organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga macam plastida, yaitu kromoplas, leukoplas, dan kloroplas.
-          Kromoplas adalah plastida berwarna karena mengandung pigmen selain klorofil
-          Leukoplas yaitu plastida yang berwarna putih dan berfungsi untuk menyimpan amilum (amiloplas), minyak (elaioplas), dan protein (aleuroplas).
-          Kloroplas yaitu plastida yang mengandung klorofil.
Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupimatriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat perpasangan yang disebut lamela. Secara berkala, lamela ini membesar sehingga terbentuk gelembung pipih terbungkus membran yang dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip koin. Tumpukan tilakoid dinamakan granum.
Gambar 2.6. Kloroplas (Campbell, et al 2003)
Contoh penyakit pada plastida adalah penyakit malaria, Jantung Koroner.
8.      Vakuola (rongga sel)
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan yang dibatasi oleh suatu membran atau selaput yang disebut tonoplas. Vakuola terbentuk oleh pelipatan ke dalam dari membran sel. Sel tumbuhan muda berisi banyak vakuola kecil. Akan tetapi, dengan semakin matangnya usia sel, akan terbentuk vakuola yang semakin membesar.
Vakuola berisi antara lain :
a)      Asam organik
b)      Asam amino
c)      Glukosa
d)     Gas
e)      Garam-garam kristal
f)       Alkaloid
9.      Sentriol
Sentriol merupakan hasil perkembangan sentrosom, yaitu pusat sel, daerah sitoplasma yang dekat dengan nukleus. Sentriol berupa kumpulan mikrotubulus yang berperan sebagai kutub-kutub pembelahan sel secara mitosis atau miosis. Dari sentriol memancar benang-benang gelendong pembelahan sehingga kromosom akan terjerat pada benang tersebut. Melalui benang gelendong inilah nantinya tiap-tiap kromosom berjalan menuju kutub masing-masing.
10.  Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubul, dan filamen antara.
A)    Mikrofilamen atau filamen aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin.
B)    Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung berlubang. Mikrotubul tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin. Diameter mikrotubul lebih kurang 25 monomer. Mikrotubul merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar.
C)    Filamen antara (serabut antara)
Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Disebut serabut antara karena berukuran di antara ukuran mikrotubul dan mikrofilamen. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin.
Fungsi sitoskeleton adalah sebagai berikut :
(1)   Memberi kekuatan mekanik pada sel
(2)   Menjadi kerangka sel
(3)   Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian lain
d.      Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel muda, dinding sel tersusun dari zat pektin. Pada sel dewasa, dinding sel terbentuk dari bahan selulosa yang bersifat kaku sehingga bentuk sel tumbuhan cenderung tetap.
Pada dinding sel terdapat bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan plasma sel satu dengan sel yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Noktah pada batang pinus Plasmodesmata
Contoh penyakit pada Dinding sel adalah kolesterol dan asam urat
3.      Transpor melalui Membran Sel
Membran sel atau membran plasma terletak disebelah luar sitoplasma. Didalam sitoplasma terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh membran. Membran yang membatasi organel mempunyai struktur molekul  yang sama dengan membran sel, yaitu terdiri atas molekul lemak dan protein.
Protein yang tersumbul diantara dua lapis fosfolipid disebut protein ekstrinsik (perifer). Protein yang tenggelam diantara dua lapis fosfolipid disebut protein intrinsik (integral). Protein ekstrinsik bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan protein intrinsik bersifat hidrofobik (menolak air). Karena susunan membran sel yang demikian , maka membran sel bersifat semipermeabel atau selektif permeabel. Artinya, membran sel hanya dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut didalamnya. Membran sel berfungsi mengatur materi atau tranformasi  dari dan keluar sel. Tranformasi melalui membran sel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu transfor pasif dan transfor aktif.
a.       Transfor Pasif
Transfor pasif adalah transfor yang tidak memerlukan energi. Transfor ini berlangsung akibat adanya perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Transfor pasif terdiri dari difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1)      Difusi
Difusi adalah perpindahan zat (gas, padat, atau cair) dengan atau tanpa melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsentrasi zat menjadi sama. Contoh suatu tabung berisi suatu air, kemudian ditambahkan cairan dengan konsentrasi gula tinggi, maka ion atau molekul gula tadi akan bergerak menuju kearah air, cairan hasil campuran tadi konsentrasinya menjadi sama.
2)      Osmosis
Difusi suatu pelarut (biasanya air) melalui membran semipermeable secara deferensial dari suatu cairan yang berkonsentrasi tinggi ke cairan yang berkonsentrasi rendah. Konsentrasi disini adalah konsentrasi pelarutnya (Air).Peristiwa osmosis dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain pada penyerapan air melalui bulu-bulu akar, dan mengerutnya sel darah merah yang dimasukkan ke dalam larutan hipertonis.
3)      Difusi terbantu (Facillitated Difussion)
Difusi terbantu adalah difusi yang memerlukan bantuan protein, misalnya enzim. Contoh bakteri Escherichia coli jika dipindahkan ke medium yang mengandung laktosa, maka metabolismenya menurun. Salah satu sebabnya adalah membran selnya tidak dapat dilalaui laktosa (impermeabel).
b.      Transfor aktif
Transfor aktif adalah tranfor yang memerlukan energi. Energi yang digunakan di dalam sel adalah ATP (adenosin trifosfat) yaitu energi kimia tinggi yang berasal dari hasil respirasi sel. Transfor aktif berfungsi memelihara keseimbangan di dalam sel. Contoh sitoplasma sel darah merah manusia mempunyai kadar ion kalium 30 kali lebih besar dari pada cairan ekstrasel, yaitu plasma darah. Di lain pihak, kadar ion natrium plasma darah 11 kali lebih besar dari pada sel darah merah. Untuk itu, perlu pengangkutan ion kalium dan ion natrium.
Transfor aktif melalui membran sel dapat berupa endositosis dan eksositosis.
1)      Endositosis
Endositosis adalah peristiwa pembentukan kantong membran sel saat larutan atau partikel di transfer ke dalam sel. Contoh endositosis adalah sel darah putih yang memakan bakteri penyakit. Sel tersebut membungkus bakteri dan menangkapnya dalam suatu vakuola makanan yang selanjutnya dicerna oleh lisosom.Endositosis antara lain pinositosis dan fagositosis.
a.       Pinositosis
Tahapan proses pinositosis adalah sebagai berikut. Mula-mula, zat pemicu menempel pada reseptor khusus membran sel. Kemudian terjadi lekukan (invaginasi) dari membran sel membentuk gelembung/ kantong atau saluran pinositosik. Di dalam sel, gelembung dapat pecah menjadi gelembung lebih kecil atau bergabung menjadi gelembung yang lebih besar.
b.      Fagositosis
Proses fagositosis sama dengan pinositosis, tetapi terjadi pada benda padat yang berukuran lebih besar. Fagositosi terjadi misalnya saat rotifera, Ciliata, atau organisme mikroskopik lain ditelan oleh amoeba. Amoeba memangsa paramecium dengan cara menangkapnya dengan kaki semu (pseudopodium), kemudian mengurungnya dalam vakuola (fagosom). Selama fagositosis, mangsa menjadi tak berdaya karena sekresi enzim pencerna dari sel pemangsa (fagositik). Contoh penyakitnya yaitu : bakteri dan virus
2)      Eksositosis
Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang megeluarkan protein dalam juamlah besar, protein tersebut mula-mula berkumpul di dalam sebuah kantong yang dilapisi membran dalam kompleks Golgi. Kantong kemudian bergerak ke permukaan sel dan mengosongkan isinya keluar.Contoh neuron atau sel saraf, yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang sel otot. Ketika sel tumbuhan sedang membuat diding sel, eksositois mengeluarkan karbohidrat dari vesikula golgi kebagian luar selnya.


BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakanperubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). MaxSchultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
B.     Saran
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang Sel

DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Siregar. Ameilia Z. 2008.Biologi Pertanian, Jilid 1. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Gunawan Dkk.2007.Biologi.PT Grasindo,Jakarta.
D.A. Pratiwi Dkk.Biologi.Erlangga





Soal-soal
1.      Jelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik?
Jawab : pada sel prokariotik, materi genetik tersebar di dalam suatu badan serupa inti yang tidak dikelilingi oleh membran. Sedangkan sel eukariotik sebaliknya, memiliki inti sel yang sangat kompleks dengan selubung inti yang terdiri dari dua membran.
2.      Jelaskan dua tiori sel serta siapa yang mengemukakan teori tersebut!
Jawab :
A.    Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding.
B.     Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel.
3.      Bagaimana terjadinya perubahan fase sol menjadi fase gel dan sebaliknya pada sitoplasma?
Jawab : koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke gel atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika konsentrasi air rendah.
4.      Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda. Sebutkan dan jelaskan?
Jawab :
1.      Mikrofilamen atau filamen aktin adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin.
2.      Mikrotubul adalah rantai protein yang berbentuk spiral dan spiral ini membentuk tabung berlubang.
3.      Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit.
5.      Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok! Ssebutkan dan jelaskan?
Jawab  : sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sedangkan Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid).

6.      Apa peranan protein bagi suatu sel?
Jawab : Pada sel hidup, protein mempunyai dua peran utama, yaitu peran katalitik dan mekanik. Peran katalitik ditunjukkan oleh enzim, sedangkan peran analitik ditunjukkan oleh protein otot.
7.      Jelaskan mengapa membran sel plasma bersifat semipermiabel dan selektif ?
Jawab : bersifat selektif artinya hanya zat-zat tertentu yang dibutuhkan sel saja yang dapat melalui sel, sehingga zat-zat berbahaya tidak dapat melalui membran sel. Sedangkan semipermabel artinya beberapa zat dapat melalui sel.
8.      Jelaskan 4 fungsi membran plasma !  
Jawab :
a.       Sebagai  reseptor (penerima rangsang dari luar)
b.      Melindungi agar isi sel tak keluar meninggalkan sel
c.       Mengontrol zat-zat yang keluar masuk sel
d.      Tempat terjadinya kegiatan biokimiawi
9.      Jelaskan jika sel tumbuhan dimasukkan kedalam
a.       Larutan hipotonis
b.      Larutan hipertonis
Jawab :
a.       Larutan hipotonis  : sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras.
b.      Larutan hipertonis : sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel)
10.  Sebutkan 5 fungsi transport aktif
Jawab :
1.      Mengangkut ion Na+ keluar sel
2.      Mengangkut K+ kedalam sel
3.      Mengangkut Glukosa dan enzim amiko kedalam sel
4.      Perpindahan molekul atau ion menggunakan energi
5.      Memelihara keseimbangan didalam sel



BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Ilmu Biologi memiliki banyak bagian dan aspek yang menjadi penyusun penting di dalamnya,  salah satunya adalah sitologi,  yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk sel. Secara umum sel dapat didefinisikan sebagai satuan organisasi terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Hingga saat ini, penelitian masih terus dilakukan untuk dapat mengetahui lebih jauh apa dan bagaimana sebenarnya sel itu.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).

B.  RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian sel?
2.      Bagaimana sejarah sel!
3.      Bagaimana stuktur sel dalam makhluk hidup?
4.      Apakah perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
5.      Apakah penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup?

C.  MANFAAT PENULISAN
1.    Untuk mengetahui pengertian beserta sejarah sel!
2.    Untuk mengetahui stuktur sel dalam makhluk hidup!
3.    Untuk mengetahui  perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan!
4.    Untuk mengetahui penyakit-penyakit sel dalam makhluk hidup!



BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN SEL
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler = monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup multiseluler.
Sel merupakan suatu protoplasma pembangun kehidupan. Sel merupakan unit struktural dan unit fungsional kehidupan. Sel merupakan satu kesatuan kehidupan. Pada dasarnya, semua bentuk kehidupan di bumi disusun oleh sel. Mereka ada yang di kenal sebagai organisme uniseluler (bersel satu) dan ada pula yang berupa organisme multi seluler (bersel banyak). Pada organisme multiseluler, setiap sel tidak berdiri sendiri, melainkan bersatu menjadi bagian yang lebih besar. Dengan adanya pembagian kerja, sel-sel yang berbeda mampu melakukan tugas yang bersifat khusus

B.  SEJARAH SEL
Pada tahun 1665 Robert Hooke, merupakan orang yang pertama kali menemukan sel. Ia mengamati stuktur seperti kotak yang terdapat pada sayatan gabus tutup botol. Kemudian pada tahun 1674 Antonie Van Loeuwenhoek menemukan mikroskop lensa tunggal dengan perbesaran bayangan benda mencapai 270 kali. Pada tahun 1839 di Jerman Matthias Schleiden dan Thomas Schwann menemukan teori tentang sel. Schleiden meyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun dari sel. Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh Schwann, ia menyatakan bahwa semua hewa juga tersusun dari sel.

C.  STUKTUR SEL
Sel merupakan satuan terkecil penyusun makhluk hidup, baik itu hewan makro maupun mikro. Sel pada makhluk hidup yang satu berbeda dengan makhluk hidup yang lain. Namun sel harus terdiri atas 3 komponen utama yang harus ada,  yaitu:
1.    Dinding Sel
Dinding sel merupakan struktur yang kuat tersusun dari bahan selulosa yang terdapat di sebelah luar membran sel. Dinding sel berfungsi memberi kekuatan dan perlindungan sel dan hanya terdapat pada sel tumbuhan.


2.    Selaput Sel
Selaput sel merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan dan sel hewan. Membran plasma terletak di sebelah luar sitoplasma. Membran plasma bersifat semipermeabel yang tersusun dari senyawa lemak dan protein. Fungsinya mengatur transportasi zat antar sel. Pada sel tumbuhan, membran plasma dilindungi oleh dinding sel yang tersusun dari selulosa yang kuat dan kenyal.
3.    Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian sel berupa cairan kental yang terletak di antara selaput sel (membran plasma) dan inti sel (nukleus). Didalamnya terlarut bermacam-macam zat organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Didalam sitoplasma terdapat bagian-bagian yang disebut organel, seperti mitokondria, lisosom, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, plastida, sentrosom, dan vakula.

BENTUK DAN FUNGSI ORGANEL DALAM SEL
NO.
ORGANEL
BENTUK
FUNGSI
1.
Retikulum Endoplasma
Lipatan membran yang terbentang dari inti ke membran sel.
Pembuatan (sintesis) protein
2.
Ribosom
Butiran yang melekat pada retikulum endoplasma dan sitoplasma.
Sebagai tempat proses pembuatan protein.
3.
Badan Golgi
Seperti kantong yang dibungkus membran.
Sekresi partikel atau zat-zat sisa.
4.
mitokondria
Batang atau bulat lonjong
Respirasi sel
5.
Lisosom
Bulat lonjong
Sebagai organel pencernaan intrasel.
6.
vakuola
Berbentuk bintik terang, seperti gelembung udara
Penyimpanan sampah sel dan bahan-bahan yang tidak langsung dipakai.
7.
Plastida
Bulat lonjong
Pembentukan dan penyimpanan subtansi untuk proses metabolisme

Tidak semua organel di dalam sel tumbuhan terdapat di dalam sel hewan, demikian pula sebaliknya. Contohnya adalah plastida dan sentrosom. Plastida merupakan organel yang hanya dimiliki oleh sel tumbuhan, sedangkan sentrosom merupakan organel yang hanya dimiliki oleh hewan.
4.    Inti Sel (Nukleus)
Inti sel merupakan bagian sel yang berukuran relatif besar dan berbentuk bulat atau bulat telur. Bentuk inti sel pada sel darah putih tidak teratur. Inti sel merupakan pusat pengendali kegiatan sel dan juga penentu penurunan sifat pada keturunannya.
Inti sel terdiri atas kromosom, anak inti (nukleolus), cairan inti (nukleoplasma), dan selaput inti. Pada kromosom terdapat asam nukleat jenis DNA (deoxyribonucleic acid) yang mengandung gen sebagai pembawa sifat menurun sehingga menentukansifat suatu makhluk hidup. Anak inti kaya dengan asam nukleat jenis RNA (ribonucleic acid). Pada cairan inti terlarut barmacam-macam zat dan kromosom. Struktur selaput inti sama dengan selaput sel. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan, baik bentuk maupun susunannya.

D.  PERBEDAAN SEL TUMBUHAN, HEWAN DAN BAKTERI
Oleh karena organisme sel terbagi menjadi 2 golongan yaitu sel prokariota dan sel eukariota. Sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri secara umum mempunyai beberapa perbedaan seperti berikut:
SEL TUMBUHAN
SEL HEWAN
SEL BAKTERI
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
Sel bakteri sangat kecil.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel dari lipoprotein.
Mempunyai plastida
Tidak mempunyai plastida
Tidak mempunyai plastida
Mempunyai vakuola yang besar
Tidak mempunyai vakuola, walaupun kadang-kadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola tapi ukurannya kecil. Yang biasa dimiliki hewan adalah vesikel
Tidak mempunyai vakuola
Menyimpan tenaga dalam bentuk pati.
Menyimpan tenaga dalam bentuk glikogen
_
Tidak mempunyai sentrosom
Mempunyai sentrosom
Tidak mempunyai sentrosom
Tidak memiliki lisosom
Memiliki lisosom
_
Nukleus lebih kecil dari vakuola
Nukleus lebih besar dari vesikel
Tidak memiliki nukleus dalam arti sebenarnya

E.   DIFERENSIASI SEL
Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak. Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan. Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel kulit.
Saat sebuah sel tunggal, yaitu sel yang telah dibuahi, mengalami pembelahan berulang kali dan menghasilkan pola akhir dengan keakuratan dan kompleksitas yang spektakuler, sel itu telah mengalami regenerasi dan diferensiasi.
Regenerasi dan diferensiasi sel hewan ditentukan oleh genom. Genom yang identik terdapat pada setiap sel, namun mengekspresikan set gen yang berbeda, bergantung pada jumlah gen yang diekspresikan.Misalnya, pada sel retina mata, tentu gen penyandi karakteristik penangkap cahaya terdapat dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada ekspresi gen indera lainnya.

F.    PENYAKIT-PENYAKIT SEL
1.    Penyakit Pada Eritrosit (Sel Darah Merah)
a.    Pengertian Anemia
 Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
 Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
b.    Gejala Anemia
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
c.    Diagnosa
 Pemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC). Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).
d.   Penyebab Dari Anemia
 Perdarahan hebat, Kronik (menahun), Akut (mendadak), Pecah pembuluh darah, Pembedahan, Pendarahan hidung, Kecelakaan, Persalinan, Wasir, Genetik, Kanker disaluran pencernaan, Ulkus peptikum, Tumor ginjal di kandung kemih, Pendarahan menstruasi yg sangat banyak, Berkurangnya pembentukan sel darah merah karena : =>Kekurangan zat besi =>Kekurangan vitamin B12 =>Kekurangan asam folat =>Kekurangan vitamin C =>Penyakit kronik
2.    Penyakit Pada Leukosit (Sel Darah Putih)
a.    Pengertian Leukimia
 Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya. Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.
b.    Gejala Leukimia
Demam atau keringat malam, infeksi yang sering terjadi, merasa lemah atau letih sakit kepala, mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit), nyeri di tulang atau persendian, pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa), pembengkakan, terutama di leher atau ketiak, kehilangan berat badan.
c.    Penyebab Dari Leukimia
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
a)    Radiasi
b)   Faktor leukemogenik
c)    Epidemiologi
3.    Penyakit Pada Trombosit (Keping Darah)
a.    Pengertian Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit genetik/turunan, merupakan suatu bentuk kelainan perdarahan yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya dimana protein yang diperlukan untuk pembekuan darah tidak ada atau jumlahnya sangat sedikit. Penyakit ini ditandai dengan sulitnya darah untuk membeku secara normal. Apabila penyakit ini tidak ditanggulangi dengan baik maka akan menyebabkan kelumpuhan, kerusakan pada persendian hingga cacat dan kematian dini akibat perdarahan yang berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan perdarahan spontan yang berat dan kelainan sendi yang nyeri dan menahun
b.    Gejala Hemofilia
 Gejala yang mudah dikenali adalah bila terjadi luka yang menyebabkan sobeknya kulit permukaan tubuh, maka darah akan terus mengalir dan memerlukan waktu berhari-hari untuk membeku. Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya. Hemofilia dapat membahayakan jiwa penderitanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.
c.    Macam-Macam Hemofilia
Penyakit hemofilia dibedakan menjadi 2 yaitu:
·      Hemofilia A
Hemofilia A yang dikenal juga dengan nama Hemofilia Klasik karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah. Terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
·      Hemofilia B
Hemofilia B yang dikenal juga dengan nama Christmas Disease karena ditemukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada. Terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yangmenyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.





G.  PERTANYAAN BESERTA JAWABAN
1.      Apa yang dimaksud dengan sel....?
Jawab: satuan stuktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.
2.      Siapkah ilmuan yang pertama kali memperkenalkan sel.........?
Jawab: Robert Hooke
3.      Sebutkan 2 perbedaan antara sel tumbuhan dengan sel hewan...!
Jawab:
Sel tumbuhan
Sel hewan
v  Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan.
v  Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
v  Mempunyai bentuk yang tetap
v  Tidak mempunyai bentuk yang tetap

4.      Sebutkan penyakit yang terdapat di sel darah merah....!
Jawab: anemia
5.      Jelaskan secara singkat gejala hemofilia....!
Jawab: Gejala akut yang dialami penderita Hemofilia adalah sulit menghentikan perdarahan, kaku sendi, tubuh membengkak, muncul rasa panas dan nyeri pascaperdarahan, Sedangkan pada gejala kronis, penderita mengalami kerusakan jaringan persendian permanen akibat peradangan parah, perubahan bentuk sendi dan pergeseran sendi, penyusutan otot sekitar sendi hingga penurunan kemampuan motorik penderita dan gejala lainnya
6.      Siapakah ilmuan yang pertama kali menemukan hemofilia B....!
Jawab: Steven Christmas asal Kanada
7.      Jelaskan yang dimaksud dengan ribosom....?
Jawab: organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein
8.      Jelaskan yang dimaksud dengan badan golgi....?
Jawab: organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel
9.      Jelaskan fungsi dari dinding sel......?
Jawab: memberi kekuatan dan perlindungan sel dan hanya terdapat pada sel tumbuhan.
10.  Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi leukemia....?
Jawab: Radiasi, faktor leukemogenik, epidemilogi.


BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Semua organisme tersusun dari sel, mulai dari organisme terkecil seperti bakteri hingga organisme yang besar seperti gajah. Organisme ada yang tersusun dari satu sel yang disebut uniseluler. Ada juga organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organisme multiseluler. Sel-sel tubuh organisme multiseluler membentuk jaringan, kumpulan beberapa jaringan membentuk organ, dan beberapa organ membentuk sistem organ.

B.       SARAN
Setelah makalah biologi ini selesai harapan saya, apa yang telah saya kerjakan bisa bermanfaat bagi saya dan pembaca.
























DAFTAR PUSTAKA

Kadaryanto, S.Pd. dkk. 2006. Biologi 1. Jakarta:yudhistira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar