PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN
Ikatan Kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
Pembentukan ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).
»Macam
Ikatan Kovalen berdasarkan Jumlah Pasangan Elektron
Berdasarkan jumlah pasangan elektron
yang digunakan bersama-sama dalam satu ikatan, ikatan kovalen dibedakan menjadi
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Merupakan ikatan kovalen dengan
jumlah pasangan elektron yang digunakan bersaam berjumlah satu pasang.
Contohnya ikatan pada beberapa senyawa diatomik dari unsur golongan 7 seperti
Cl2, Br2, dan F2. Berikut mekanisme
pembentukan ikatan kovalen tunggal pada Cl2
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Kalau kovalen tunggal jumlah
pasangan elektron yang digunakan bersama adalah sepasang (2 buah elektron),
dalam ikatan kovalen rangkap dua ada dua pasang (4 buah) elektron yang
digunakan bersama. Contohnya pada senyawa oksigen (O2)
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Kalau ditanya berpa jumlah pasangan
elektron yang digunakan dalam ikatan kovalen rangkap 3 jawabannya adalah 3
pasang (6 buah elektron). Contohnya pada pembentukan senyawa diatomik dari N2.
»Macam-macam
atau jenis-jenis Ikatan Kovalen Berdasarkan Kepolarannya
1. Ikatan Kovalen Polar
Ikatan kovalen polar terjadi apabila
pasangan elektron yang digunakan bersama mengutub pada salah satu atom
atau gugus atom. Apa sebabnya elektron tersebut mengutub? hal ini karena
terjadi perbedaan elektronegativitas (kecenderungan suatu atom menarik
elektron) yang cukup besar antara atom-atom yang berikatan. Karena elektron
mengutub makan terbentuklah momen dipol ada sisi yang positif dan ada bagian
lain yang negatif.
Pada ikatan kovalen polar, pasangan
elektron akan cenderung mendekati atom yang memiliki keelektronegatifan yang
lebih tinggi. Coba sobat ingat lagi bahwa sifat keelektronegatifan suatu unsur
akan semakin besar dalam satu periode dari kiri ke kanan dan semakin kecil
dalam satu golongan dari atas ke bawah.
Contoh
ikatan kovalen polar asam klorida (HCl). Atom h memiliki kelektronegatifan H =
2,1 sedangkan Klorin memiliki keelektronegatifan Cl = 3,0. Ini akan menyebabkan
pasangan elektron lebih dekat ke arah atom Cl sehingga Cl cenderung negatif dan
H cenderung positif (terbentuk momen dipol yang tidak saling meniadakan).
Adanya sifat polar ini menyebabkan senyawa kovalen polar ketika larut dalam air
akan mengandung (bukan terurai) ion-ion membentuk larutan elektrolit lemah yang
dapat menghantarkan listrik.
2. Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar dapat terjadi pada senyawa diatomik, senyawa yang bentuk molekulnya simetris seperti senyawa metan (CH4) dimana satu atom diikat oleh beberapa atom sejenis sehingga terjadi keseimbangan keelektronegtifan dan pasangan elektron tidak mengutub ke satu atom. Perbedaan ikatan kovalen polar dari senyawa diatomik dan senyawa dengan struktur simetris adalah keberadaan momen dipol. Pada molekul unsru diatomik seperti O2, tidak pernah terjadi momen dipol karena keelektronegatifannya sama. Pada CH4, sebenarnya terjadi momen dipol (meskipun kecil) antara C-H akan tetapi momen dipol tersebut saling meniadakan sehingga resultannya = 0.
2. Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar dapat terjadi pada senyawa diatomik, senyawa yang bentuk molekulnya simetris seperti senyawa metan (CH4) dimana satu atom diikat oleh beberapa atom sejenis sehingga terjadi keseimbangan keelektronegtifan dan pasangan elektron tidak mengutub ke satu atom. Perbedaan ikatan kovalen polar dari senyawa diatomik dan senyawa dengan struktur simetris adalah keberadaan momen dipol. Pada molekul unsru diatomik seperti O2, tidak pernah terjadi momen dipol karena keelektronegatifannya sama. Pada CH4, sebenarnya terjadi momen dipol (meskipun kecil) antara C-H akan tetapi momen dipol tersebut saling meniadakan sehingga resultannya = 0.
»Ikatan
Kovalen Koordinasi
Jenis ikatan kovalen ini adalah
ikatan kovalen yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama tidak
berasa dari masing-masing atom yang berikatan melainkan dari hanya salah satu
atom. Atom lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Analogi mudahnya begini jika pada ikatan kovalen koordinasi sama kaya saya
mempunyai kompor dan sobat mempunyai panci dan kemudian kita menggunakannya
berasama untuk membuat mie rebus. Kalau kovalen koordinasi, saya punya kompor
dan saya juga yang punya panci lalu saya putuskan sharing dengan sobat sehingga
bisa digunakan bersama. Dalam struktur lewisnya ikatan kovalen koordinasi
digambarkan dengan anak panah kecil yang arahnya menuju atom yang menerima
pasangan elektron.
Contoh:
Ikatan kovalen pada molekul Sulfur
Trioksida (SO3). Jika sobat lihat konfigurasi elektron
dari atom sulfur (belerang) [2, 8, 6] ia memiliki 6 elektron dan hanya
membutuhkan tambahan 2 elektron. Tapi dalam senyawa SO3 ada 3 ikatan
kovalen rangkap. Otomatis hanya ada 1 ikatan kovalen biasa dan selebihnya hanya
ikatan kovalen koordinasi. Perhatikan ilustrasi di bawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar